Saran Pengamat untuk Ahok Agar Jakarta Tak Banjir Lagi

Yayat Supriatna
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVA.co.id – Pengamat Tata Kota, Yayat Supriatna mengatakan, penyelesaian banjir di DKI Jakarta sebetulnya terletak pada pendekatan kepada masyarakat.

Prediksi Cuaca Buruk 12 Januari, Ini Tips Antisipasi Jika Banjir Lagi

"Selama ini, program Gubernur Ahok itu lebih kepada pendekatan struktural saja, yang nonstrukturnya itu kurang seperti pemberdayaan masyarakat, kepedulian untuk membuat resapan air, kepedulian untuk menjaga lingkungan, dan sebagainya," kata Yayat di Jakarta Timur, Kamis, 21 April 2016.

Yayat menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selama ini terlalu fokus dengan membenahi badan sungai saja. "Selama ini lebih kepada cara menormalkan badan airnya saja, akan tetapi belum menormalkan manusianya," kata dia.

Nasib Pengungsi dan Ancaman Banjir Susulan

Menurutnya, yang menjadi permasalahan DKI Jakarta saat ini adalah, mulai mengikisnya resapan air, waduk serta rawa rawa yang menjadi modal utama DKI Jakarta

"Permasalahan sekarang ini semakin krisisnya wilayah resapan air sekarang orang kurang pergerakan dalam menampung air, gerakan menabung air. Harusnya pemerintah membangun wilayah penampungan air. Seperti dulu Jakarta punya Rawa Buaya dan semacamnya. Karena memang wilayah dataran banjir itu sangat punya potensi untuk terjadinya banjir," katanya menambahkan.

37 Gedung di Sudirman-MH Thamrin Tak Punya Sumur Resapan

Yayat menyayangkan tata kelola kota DKI Jakarta yang tadinya memiliki banyak resapan air untuk menampung hujan, semakin hari semakin berkurang.

"Sekarang rumah air itu jadi rumah manusia. Seperti contoh di Kelapa Gading, kapan waduk itu dibangun, dulu kan di sana rawa, sekarang boleh saja tidak tergenang, tapi kalau curah hujan yg besar, bisa jadi nanti ada wilayah genangan baru di sana," katanya.

Ia menjelaskan, pemerintah harus menyediakan wadah penampungan air serta mengurangi penyedotan air tanah. "Maka harus ada wadah penampungan air yang banyak, serta dikurangi upaya pengambilan air tanah secara berlebihan, sama menambah resapan air.”

Laporan Yasin Fadilah dari Jakarta

Warga Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat (Jakbar), terpaksa harus melakukan pencoblosan ditengah genangan air akibat banjir saat Pemilu 2024 di tempat pemungutan suara (TPS) 039.

KPU DKI Sudah Antisipasi Banjir saat Proses Pemungutan Suara Pilgub 2024

Kepala Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya mengatakan pihaknya tentu berupaya mengantisipasi bencana banjir yang dapat terjadi saat proses p

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024