Perampok yang Buang Ibu-ibu di Depok Ternyata Bocah SMP

Perampok yang Buang Ibu-ibu di Depok Ternyata Bocah SMP
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan

VIVA.co.id - Aparat Kepolisian Resor Kota Depok berhasil meringkus kawanan perampok sadis modus angkutan kota yang menganiaya dan membuang Kurniati Permatasari, 44 tahun, di jembatan layang Rahman Hakim. Seorang pelaku ternyata pelajar SMP. 

Waspada, Pengamen Suka Merampas di Lampu Lalu Lintas Jakbar

Satu di antara dua perampok itu ialah SJN (15 tahun). Ia merampok bersama Deni Nur Alfian, remaja berbadan mungil penuh tato yang usianya baru 20 tahun. Mereka dibekuk di kawasan Bintara, Bekasi. SJN ditangkap di sekolah. Sedangkan Deni saat sedang mengemudikan angkot. 

“Kami telah berhasil mengamankan dua pelaku atas dugaan kasus pencurian dengan kekerasan di dalam angkot. Keduanya dibekuk di kawasan Bekasi," kata Kepala Polresta Depok, Komisaris Besar Polisi Dwiyono, kepada wartawan pada Selasa, 19 April 2016. 

Bekas Brimob Jadi Perampok, Akhirnya Dicokok Polisi

Penangkapan itu dipimpin langsung Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Depok, Komisaris Polisi Teguh Nugroho, didampingi Kanit Buser Polresta Depok, AKP Eko Supriyadi. Polisi berhasil memburu jejak pelaku setelah mendengar keterangan saksi dan korban berikut rekaman kamera pengawas yang terpantau di sekitar lokasi kejadian. 

"Kedua pelaku saat ini sedang kami dalami keterangannya untuk mengungkap motif di balik aksi nekat tersebut. Sementara ini, mereka mengaku nekat merampok untuk jajan," ujar Dwiyono.
          
Kronologi

Komplotan Perampok di Angkot Kampung Melayu-Gandaria Dibekuk

Peristiwa itu bermula ketika Sari, usai salat subuh, berniat menjajakan dagangannya ke Pasar Kemirimuka, Beji, pada Minggu, 10 April 2016. Saat itu, sekeluarnya dari gang rumah, Sari mencari angkutan umum. Tak berapa lama, ia dihampiri angkot warna biru. Sang sopir angkot menawarkan untuk ke pasar.

“Dia bilang, pasar, Bu? Ya, saya naik. Nah, saat itu di kursi penumpang cuma ada satu orang pria. Usianya kira-kira masih remaja, seusia anak saya. Selama perjalanan enggak ada gelagat aneh. Cuma emang saya herannya, kok, sepanjang jalan enggak ada yang nyetopin angkot ini. Emang saat itu situasi masih sepi, habis subuh, masih agak gelap,” ujarnya saat ditemui wartawan.

Angkot yang ditumpangi Sari awalnya melalui jalur yang biasa ia lewati, yakni Jalan Raya Sawangan mengarah Margonda. Namun setibanya di pertigaan Dewi Sartika, sopir angkot memilih lewat Jalan Nusantara.

“Pas sampai fly over Arif Rahman Hakim, sopirnya mendadak berhenti. Katanya mau kencing, dia buang air kecil dekat angkot dihalangi pintu. Tak lama, dia (sopir) tiba-tiba masuk duduk samping saya. Dia bilang, mana dompet ibu, saya sempat lawan. Dia malah ngeluarin kunci roda,” ujar Sari.

Merasa lawannya hanya remaja, Sari sempat berusaha melawan. Namun setelah kepalanya dihantam kunci roda, Sari mulai kewalahan. Terlebih saat ia menyadari di lantai angkot telah bercucuran darah dari kepalanya.   

“Mereka langsung merogoh kantong saya. Saya sudah lemas, saya dengar dia bilang, sudah buang saja. Akhirnya saya didorong dari dalam angkot,” katanya.

Sari mengaku ditendang ke luar dalam kondisi angkot berjalan. Ia sempat berusaha menarik salah satu baju dari pelaku namun lepas. Dalam keadaan terseret, wanita malang itu bahkan sempat memegang bangku namun kembali terhempas.

Dalam aksinya itu, pelaku berhasil membawa kabur uang dagangan Sari sebesar Rp14 juta, perhiasan anting, ponsel, kartu ATM, dan barang dagangan berupa delapan ekor burung dara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya