Teror Ahok untuk Camat dan Lurah Setiap Hari
- Fajar GM
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama kerap melancarkan 'teror' kepada seluruh camat dan lurah di Jakarta yang tidak merespon aduan warga yang dikirim melalui aplikasi telepon pintar 'Qlue'. Padahal dengan fasilitas 'Jakarta Smart City Lounge', bisa diketahui setiap aduan yang dikirimkan warga terkait kondisi wilayahnya.
Sementara itu, kelanjutan penanganan aduan oleh pejabat yang terkait seperti camat dan lurah juga dapat dengan mudah dipantau. "Kalau ada lurah, dapat notifikasi (kiriman aduan), tapi dia cuek, kelihatan raportnya merah-merah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, saat meresmikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Rawa Buaya di Jakarta Barat, Selasa, 19 April 2016.
Ahok mengatakan, atas perintahnya, staf JSC Lounge kemudian akan terus menerus menelepon pejabat yang daftar aduan yang tidak diselesaikannya masih banyak jumlahnya. Pejabat itu akan terus dihubungi jika jumlah aduan yang menjadi tanggung jawabnya tidak berkurang secara signifikan.
"Dia (pejabat) kalau masih enggak jawab-jawab (aduan), staf saya nanti bilang, kamu mau aku (Ahok) ganti minggu depan (saat perombakan pejabat)," ujar Ahok.
Ahok menambahkan, hal itu ia lakukan karena di bawah pemerintahannya, setiap lurah dan camat di Jakarta diberi kemungkinan mendapat penghasilan yang besar. Hal itu, juga menjadi faktor yang membuat pelaksanaan program Smart City di Jakarta bisa dibilang berhasil.
Ahok mengatakan, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan yang sempat mengunjunginya di Balai Kota sampai menyatakan keinginannya untuk belajar dari Pemerintah Provinsi DKI.
Pemerintah Singapura, memiliki program serupa namun tak berjalan seperti di Jakarta. Penduduk di sana, jarang melapor. Walaupun melapor, pejabat wilayah cenderung melakukan pembiaran. Sehingga, program penyediaan saluran berkomunikasi antara penduduk dan pemerintah di sana yang serupa program Jakarta Smart City, tidak berjalan dengan efektif.
"Singapura juga punya program Smart City, tapi enggak jalan. Dia (Menteri Luar Negeri Singapura) enggak tahu, kalau di sini (Jakarta), aku wajibkan ketua RT dan ketua RW buat laporan minimal tiga kali sehari, dan camat lurah yang cuek, aku ancam mau dipecat," ujar Ahok.
Â