Maju Pilkada, Ini Pantangan Aktor Hengky Kurniawan

VIVA.co.id – Aktor Hengky Kurniawan mengaku serius untuk mencalonkan diri maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Bekasi 2017. Namun, Hengky mempunyai satu pantangan jika dia maju menjadi calon pejabat publik.

Pantangan itu terkait mahar politik. Mahar biasanya dipersepsikan muncul dari partai politik pendukung.

"Saya siap membawa perubahan untuk kabupaten Bekasi, namun saya juga rasional, ketika mahar politik mahal, saya putuskan untuk tidak maju," kata Hengky di sela aktivitasnya di Semarang, Jawa Tengah, Senin, 18 April 2016.

Bagi Hengky, aktivitas politik bukan hal baru. Suami Sonya Fatmala ini sudah tujuh tahun lebih menjadi kader partai. Niatnya maju Pilkada pun semata-mata untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, seperti yang dilakukannya selama menempuh pendidikan partai.

"Karena sejatinya saya terjun ke politik hanyalah untuk pengabdian ke masyarakat, menjadi pelayan masyarakat. Bukan mencari jabatan semata," kata politikus PAN itu.

Pengalaman berpolitik tanpa adanya mahar atau ongkos politik yang mahal, kata Hengky, pernah dilakukan saat dia maju di Pemilihan Legislatif 2014. Meski gagal menjadi anggota DPR RI, namun suara yang didapatnya diklaim merupakan suara riil tanpa adanya politik uang. 

"Di Pileg kemarin saya dapat 69 ribu suara. Dan itu tidak sepeser pun uang yang saya keluarkan untuk membeli suara rakyat," ujar pria 34 tahun itu.

Sebelumnya, Hengky juga sempat gagal maju sebagai calon Bupati Kediri pada 2015. Ia tak memungkiri, jika salah satu alasan mundur di Pilkada Kediri karena dia menolak permintaan mahar politik yang terlalu besar dari partai politik tertentu.

"Saya tidak mau sebut lebih dalam. Tapi yang jelas saya pribadi tak ingin besarnya ongkos politik akan menyandera saya seketika menduduki jabatan publik," katanya.  

Di Kabupaten Bekasi, Hengky berencana maju sebagai wakil bupati pada Pilkada 2017 mendatang. Dia disebut-sebut akan berpasangan dengan Ketua DPC PDIP Bekasi,  Meilina Kartika Kadir. Bakal pasangan calon itu kini masih menjajaki survei internal di masyarakat serta memasang sejumlah baliho sosialisasi. 

"Paling penting, jika Allah memberi kesempatan kepada saya untuk meminta dan permintaan saya dikabulkan, saya tidak ingin berkuasa, tapi saya ingin bermanfaat untuk orang lain," ujarnya. "Jadi maju sebagai bupati atau wakil bukan semata-mata mencari jabatan."

Halaman Selanjutnya

Sebelumnya, Hengky juga sempat gagal maju sebagai calon Bupati Kediri pada 2015. Ia tak memungkiri, jika salah satu alasan mundur di Pilkada Kediri karena dia menolak permintaan mahar politik yang terlalu besar dari partai politik tertentu.