Ahok Akan Persempit Jalan Ibu Kota
- VIVA.co.id/Fajar GM
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penambahan jumlah ruas jalan di Jakarta tidak akan pernah bisa mengatasi masalah kemacetan parah Ibu Kota. Hal itu karena jumlah mobil juga terus bertambah.
"Kamu tidak akan pernah menang lawan (penambahan jumlah) mobil," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Senin 18 April 2016.
Lantaran itu, Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI di bawah kepemimpinannya memilih mengurangi ruas jalan. Hal itu akan dilakukan mulai 2017.
Setelah pengerjaan proyek kereta angkut massal (Mass Rapid Transit/MRT) tahap pertama yang merupakan jalur Lebak Bulus - Bundaran Hotel Indonesia selesai, jalur lambat di Jalan Sudirman-Thamrin akan dihapus.
Penghapusan jalur itu akan memberi lahan trotoar menjadi 9,5 meter. "Kami perlebar trotoarnya karena nanti orang keluar dari MRT akan jalan kaki lewat situ," ujar Ahok.
Ahok mengatakan, kebijakan itu akan menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah macet di Jakarta. Jalur yang diperlebar adalah jalur pejalan kaki, bukan jalur kendaraan.
"Kalau kamu lebarin jalan terus, sediakan jalan untuk mobil terus, masalah macet enggak akan selesai," ujar Ahok.