Ahok ke 'Manusia Perahu' Luar Batang, Jangan Bikin Sinetron

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama.
Sumber :
  • Instagram @Basukibtp

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menyebut, warga Pasar Ikan Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara, yang memutuskan tinggal di perahu yang mengapung, hanya untuk memberi kesan ditindas oleh pemerintah.

Bangunan Liar di Kampung Akuarium Dibongkar Pekan Ini

"Enggak usah bikin film, bikin sinetron lah," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 14 April 2016.

Ahok mengatakan, alasan yang dikemukakan warga adalah mereka merasa tiga rumah susun sederhana sewa (rusunawa) yang disediakan sebagai tempat relokasi, yaitu Rusun Marunda, Rawa Bebek, dan Cipinang Besar, terlalu jauh dan tidak mendukung kelanjutan profesi mereka seperti nelayan.

Ahok Mau Gusur Lagi Pasar Ikan Sebelum Lepas Jabatan

Padahal, bila alasan itu yang dipakai, warga bisa memilih untuk direlokasi ke Rusun Marunda. Sejumlah warga yang direlokasi dari tempat lain dan kini bertempat tinggal di Rusun Marunda, tetap bisa bekerja sebagai nelayan setelah bertempat tinggal di sana.

"Kalau profesi kamu nelayan, kenapa enggak mau pindah ke Rusun Marunda? Kan deket (laut) juga. Ada enggak nelayan di Rusun Marunda? Ada kan," ujar Ahok.

Revitalisasi Luar Batang Tetap Jalan, Ada atau Tak Ada Ahok

Ahok menjelaskan, Pemerintah Provinsi DKI bisa dipastikan tidak akan melakukan hal apapun terhadap warga penghuni kawasan Pasar Ikan yang saat ini memilih menjadi 'Manusia Perahu'.

Solusi yang ditawarkan mereka sudah jelas. Mereka bisa pindah bertempat tinggal ke tiga rusun, termasuk Rusun Marunda yang bisa tetap mendukung profesi mereka sebagai nelayan, dan menikmati berbagai fasilitas yang diberikan. Seperti layanan TransJakarta gratis, hingga Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk anak-anak mereka.

"Kita biarin saja. Lihat saja, tahan sampai kapan," ujar Ahok. (one)

Kampung Aquarium, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu, 14 April 2018.

Warga Kampung Aquarium Sempat Buat Makam untuk Ahok

Warga geram karena menjadi korban penggusuran di era Ahok.

img_title
VIVA.co.id
14 April 2018