Begini Rancangan 'Wajah' Luar Batang
- Irwandi Arsyad - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Sebagian kawasan Pasar Ikan, Luar Batang, Jakarta Utara, telah rata dengan tanah. Itu lantaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menertibkan kawasan itu, Senin, 11 April 2016.Â
Penertiban tersebut tak hanya bertujuan menggusur bangunan ilegal di sana. Namun, guna mengembalikan wujud asli kawasan itu seperti zaman Belanda dahulu.Â
Pada 1920, menurut Kepala Museum Bahari Husnizon Nizar, Pasar Ikan merupakan sebuah pasar khusus penjualan ikan. Bangunan pasar asli berbentuk heksagonal atau memiliki enam sisi.Â
Namun dalam perkembangannya, banyak warga yang menjadikannya sebagai tempat tinggal. Kini, setelah warga pergi, kawasan Pasar Ikan akan diubah menjadi tempat wisata bahari. Konsepnya terintegrasi dengan Museum Bahari dan Masjid Luar Batang di kawasan tersebut.Â
"Ada konsepnya. Dilestarikan, tetapi kekinian. Nanti, bisa jadi pasar souvenir, atau tempat wisata kuliner untuk wisatawan yang berkunjung ke sini," ujar Husnizon, Senin, 11 April 2016.
Â
Seperti dilansir dari laman www.jakarta-tourism.go.id, yang dikutip Selasa, 12 April 2016, acara wisata telah beberapa kali digelar di kawasan itu. Pada Juni 2015 misalnya, acara Passer Ikan Fair dihelat di sana.Â
Dalam acara ini para pengunjung dapat menikmati suasana Pasar Ikan sambil menyantap aneka hidangan laut khas kawasan pesisir. Pengunjung juga bisa menyaksikan pameran, hiburan, dan mengikuti perlombaan.
Sementara di Museum Bahari, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi benda-benda bahari dari Sabang hingga Merauke. Museum juga menyimpan koleksi kapal tradisional dan modern.
Museum pun menampilkan rekaman kehidupan di bawah laut, koleksi ikan yang beragam, kehidupan tokoh maritim Tanah Air, sejarah berdirinya angkatan laut Indonesia, hingga pelayaran KPM dari Batavia ke Amsterdam.
Konsep wisata yang akan dikembangkan Pemprov DKI tak hanya untuk rekreasi fisik, tapi juga wisata spiritual. Lokasi di sekitar Masjid Luar Batang akan dibuat ruang terbuka hijau untuk mendukung wisata spiritual.
Selama ini, masjid itu sering dikunjungi para peziarah dari berbagai pelosok Tanah Air. Di sana terdapat makam seorang ulama bernama Al Habib Husein bin Abubakar bin Abdillah Al 'Aydrus.
Kawasan di sekitar Pasar Ikan dan Museum Bahari pun akan dijadikan ruang terbuka untuk mendukung konsep wisata spiritual. Kawasan-kawasan itu dapat menjadi jalan kendaraan masuk, juga menjadi tempat parkir kendaraan itu.
Â
"Kawasan itu mau dipakai salat, mau dipakai apa, dipakai tempat PKL (Pedagang Kaki Lima) berjualan, juga bisa. Nanti ada rancangannya," ujar Deputi Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup, Oswar Muadzin Mungkasa.
(mus)
Â