Warga Pasar Ikan Mulai Tempati Rusun Rawa Bebek
- VIVA.co.id/ Anwar Sadat
VIVA.co.id –  Rumah susun (Rusun) Rawa Bebek, Jakarta Timur kedatangan penghuni baru. Warga Pasar Ikan, Penjaringan sebagian sudah direlokasi menempati rusun tersebut.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Rawa Bebek, Ani Suryani mengatakan, pengelola memang menyediakan 3 tower bagi warga Pasar Ikan yaitu tower A, E, dan F yang seluruhnya sebanyak 375 unit.
"Yang sudah pindah ke sini tujuh unit, satu unit satu KK. Tapi yang sudah naruh barang banyak. Di Blok A sudah penuh, Blok E setengah, Blok F masih kosong," kata Ani di Rusun Rawa Bebek, Jakarta Timur, Jumat 8Â April 2016.
Setiap hari, warga Pasar Ikan terus mendatangi tempat tinggal baru mereka. Dari 375 unit yang disediakan, sudah 141 unit yang telah diundi oleh warga dari wilayah tersebut.
Salah satu warga yang sudah pindah ke Rawa Bebek bernama Nurhayati (48), mengaku masih setengah hati harus bermukim di rumah susun di Kawasan Kanal Banjir Timur (KBT) itu.
Â
"Ya, enakan di sana (Pasar Ikan), rumah sendiri. Lebih besar lagi dari ini. Di sana juga enggak ada nyamuk kayak di sini," kata Nurhayati dalam kesempatan berbeda.
Nurhayati yang sehari-hari bekerja di sebuah pabrik kaca di Kawasan Ancol itu juga mengatakan kesulitan menempuh perjalanan dari tempat tinggalnya menuju tempat bekerja.
"Kalau di Pasar Ikan, ke tempat kerja cuma 15 menit, kalau di sini mungkin saya mesti berangkat pukul 06.00 WIB," kata Nurhayati.
Â
Sementara itu, warga Penjaringan lainnya bernama Yanti (37) mengatakan senada. Yanti mengungkapkan bahwa warga Pasar Ikan sebenarnya tidak menolak permukimannya dibongkar. Hanya mereka meminta agar pembongkaran dilakukan setelah masa ujian sekolah berakhir.Â
"Kalau pindah sekolah ke sekolah yang ada di sini, enggak ada jurusan yang sama kan, mesti ngulang. Kalau tetap sekolah di sana, saya kasihan, anak saya perempuan jauh bolak baliknya," kata Yanti.
Yanti mengatakan, warga Pasar Ikan sempat rapat untuk meminta pemerintah menunda penggusuran hingga periode kenaikan kelas. Sayangnya, tak dikabulkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Bukan enggak mau dibongkar, kami sempat rapat gimana supaya sampai menerima rapor sekolah saja. Tapi, ya Bapak Ahok (Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama) yang terhormat tidak berkenan, mau gimana lagi," kata Yanti.
Hal tersebut disampaikannya menyusul relokasi yang dilakukan pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Lokasi Pasar Ikan rencananya akan dipugar dan dijadikan sebagai tempat wisata.