Sikap Arogan Menteri Jonan saat Kecelakaan Batik Air
- ANTARA FOTO/Widodo S Jusuf
VIVA.co.id – Pengamat penerbangan, Alvin Lie, menyayangkan sikap Menteri Perhubungan, Igansius Jonan yang langsung menyalahkan Angkasa Pura (AP) II dalam peristiwa tabrakan Batik Air dan TransNusa di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin malam.
"Jonan tergesa-gesa, menuding AP II salah. Harusnya, sebagai menteri, dia bisa menahan diri," kata Alvin Lie, saat dihubungi, Selasa, 5 April 2016.
Dia menjelaskan, kemarahan Jonan pun tak mendasar, sebab kecelakaan tersebut baru akan diusut oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
"KNKT baru mau mulai bekerja, kenapa Jonan langsung menyalahkan," kata dia.
Alvin mengatakan, sebagai menteri, harusnya Jonan berpegang teguh pada azas penyelidikan. "Di sini, Jonan malah tergopoh-gopoh menyalahkan berbagai pihak. Yang pasti kecelakaan kemarin karena lemahnya koordinasi antara ATC, pilot dan pengemudi yang menarik pesawat," ucap dia.
Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi mengatakan, teguran Menhub Jonan salah alamat.
Insiden senggolan dua pesawat di runway Halim Perdanakusuma antara Batik Air dengan TransNusa tidak ada hubungannya dengan kekosongan general manager (GM) Bandara Halim.
Pihak AP II tidak melihat adanya hubungan antara kecelakaan dengan posisi jabatan GM di Bandara Halim. Sebab untuk urusan kontrol penerbangan, itu berada di otoritas air traffic control (ATC).
"Karena ini wilayahnya AirNav. Kalau lokasi pengelolaan memang ada di AP II, tapi kalau kontrol udara bagian dari AirNav," ucap Agus
Menhub Jonan disebut sudah menegur pihak AP II karena dua minggu Bandara Halim tidak memiliki GM. Pesawat pun ditahan untuk pemeriksaan.
"Bandara Halim tidak memiliki GM Bandara karena dimutasi ke Bandara Kualanamu," ujar Kapuskom Kementerian Perhubungan (Kemenhub) JA Barata.