Batik Air Tabrakan, Pasukan PBB Ikut Telantar di Halim

Pasukan PBB Indonesia yang hendak ke Sudan.
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Nuvola Gloria.

VIVA.co.id - Sebanyak 200 tentara perdamaian UN dari Indonesia yang akan berangkat ke Sudan mengalami keterlambatan penerbangan. Mereka yang seharusnya dijadwalkan berangkat pada pukul 22.00 terpaksa take off pada pukul 00.00 WIB.

Hal ini diungkapkan Dyan Adi Pranata, selaku Komandan Regu Mortir Ringan PBB kepada VIVA.co.id. "Kendalanya karena tadi ada problem tabrakan pesawat. Jadi berangkat jam 12 malam ini. Kita sudah menunggu sekitar hampir tiga jam," ungkap Dyan di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Senin, 4 April 2016.

Keberangkatan mereka dimaksudkan untuk misi perdamaian di Sudan. Pasukan ini akan berangkat dengan pesawat PBB yang telah disediakan. "Nanti kita transit di Ethiopia," tutur Dyan yang akan bertugas selama satu tahun di Sudan.

Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, kondisi suasana bandara tidak begitu ramai. Petugas hingga saat ini masih menolak memberikan informasi.

Penerbangan Sipil di Halim Ancam Pertahanan Udara Nasional

Diketahui, pesawat komersial Batik Air yang tengah mengangkut 49 penumpang dan tujuh kru mengalami tabrakan dengan pesawat Trans Nusa di Bandara Halimperdanakusuma, Jakarta. Saat kejadian, Batik Air tengah take off, sementara Trans Nusa tengah ditarik traktor untuk dibawa ke hanggar. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.