Begini Tahap Penghapusan 3 In 1 di Jakarta
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans) DKI akan terus melakukan rapat dengan instansi terkait mengenai rencana penghapusan aturan three in one atau satu mobil tiga penumpang, pada 1 hingga 4 April 2016.
Setelah itu, menurut Kepala Dishubtrans DKI, Andri Yansyah, sarana dan prasarana uji coba penghapusan aturan akan dipersiapkan. Uji coba akan dilakukan pada 5 hingga 8 April 2016, dan 11 hingga 13 April 2016.
Selanjutnya, Dishubtrans DKI melakukan analisis terhadap kondisi lalu lintas dan dampak-dampak lainnya selama uji coba berlangsung.
"Saya akan keluarkan SK (Surat Keputusan) untuk menjadi dasar hukum uji coba," ujar Andri dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA.co.id, pada Jumat, 1 April 2016.
Andri mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI tetap perlu mengevaluasi penerapan aturan three in one. Sebab, meski telah dijalankan selama 13 tahun, efektivitas aturan tersebut dalam menekan jumlah kendaraan diragukan.
"Pelanggaran lalu lintas terhadap kebijakan tersebut masih ada. Kurangnya petugas juga mengakibatkan penegakan hukum tidak berjalan," ujar Andri.
Keberadaan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang memanfaatkan diberlakukannya aturan dengan berprofesi menjadi joki, juga menjadi bahan pertimbangan. Anak-anak terkadang disuruh orangtuanya menjadi joki. Hal tersebut merupakan bentuk eksploitasi.
"Hal itu juga akan berdampak negatif terhadap tumbuh kembang anak," ujar Andri.
Andri meminta PT Transportasi Jakarta mendukung dilakukannya uji coba, dengan mulai menambah armada TransJakarta di lima ruas jalan, di mana aturan three in one selama ini diberlakukan. Lima ruas jalan tersebut yaitu Jalan Sisingamangaraja, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan MH Thamrin, Jalan Medan Merdeka Barat, dan sebagian Jalan Gatot Subroto.
Sterilisasi juga perlu lebih diperbaiki untuk memastikan laju bus TransJakarta agar tak banyak terhambat. "Kami ingin masyarakat lebih memilih menggunakan angkutan umum. Dengan menggunakan angkutan umum, mereka jadi lebih cepat sampai ke tujuan dibanding menggunakan kendaraan pribadi," ujar Andri. (one)