Ahok Pamer Jembatan Baru Semanggi Bebas Macet
- Dokumentasi Dinas Bina Marga DKI Jakarta
VIVA.co.id – Lalu lintas di kawasan Jembatan Semanggi, di perbatasan Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, ditargetkan akan lebih lancar dan bebas dari antrean kendaraan bermotor yang hendak berubah arah, saat proyek Semanggi Interchange selesai dibangun dan beroperasi pada September 2017.
Dalam video simulasi yang diperlihatkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di telepon pintarnya, terlihat lalu lintas dari arah Cawang bisa dengan mudah mencapai Jalan Sudirman yang mengarah ke Bundaran HI, menggunakan jalan layang yang menjulang dari sisi selatan ke barat.
Sementara kendaraan yang hendak mengarah ke Grogol dari Jalan Sudirman, bisa menggunakan jalan layang yang menjulang dari sisi timur ke selatan.
"Ini akan mengurai banyak kemacetan di malam hari," kata Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Kamis, 31 Maret 2016.
Ahok mengatakan, pengerjaan jalan layang juga akan menjadi sejarah dalam bidang teknik sipil di Indonesia. Jalan layang dibangun dengan metode yang biasa digunakan untuk membangun jembatan di atas laut di Hong Kong.
"Ini pertama kalinya dalam sejarah, kita bangun jalan layang Semanggi pakai konstruksi sipil yang begitu luar biasa," ujar Ahok.
Pemancangan tiang pertama akan dilakukan Presiden Joko Widodo pada tanggal 8 April 2016. Pengerjaan dilakukan PT. Wijaya Karya menggunakan dana kompensasi peningkatan Koefisien Luas Bangunan (KLB) yang diajukan perusahaan asal Jepang, Mori Building Company, kepada Pemerintah Provinsi DKI, atas gedung yang ia bangun di Jakarta.
Ahok mengatakan, pengerjaan memakan biaya Rp345 miliar, lebih kecil dari kompensasi yang harus dibayarkan Mori, pada kisaran Rp500 miliar.
"Sisanya, lebih Rp200 miliar, (dana kompensasi Mori) akan kita gunakan untuk bikin ducting (saluran utilitas) di Jalan Sudirman - Thamrin," ujar Ahok.
Baca juga: