Istri Tewas di Ranjang, Bripka Triono Diperiksa
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Kematian Hajjah Ratnita Handriani (34), istri dari Bripka Triono, di dalam kamar rumah di Jalan Perjuangan, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, diselidiki Polres Depok.
Penyelidikan dilakukan karena ada kejanggalan dari penyebab kematian istri anggota Objek Vital Satuan Sabhara Polres Depok itu. Korban ditemukan dengan kondisi hidung mengeluarkan darah.
Guna mengusut kematian Ratnita, Propam Polres Depok telah menjalani pemeriksaan terhadap Bripka Triono.
Menurut Kasat Binmas Polresta Depok, Komisaris Suharto, mantan anak buahnya itu masih berada di Polres Depok untuk dimintai keterangan. Tapi Suharto enggan menanggapi kasus ini.
"Iya dia saat ini di Polres," ujarnya saat ditemui di rumah duka, Senin, 28 Maret 2016.
Terkait isu pertengkaran rumah tangga yang kerap terjadi pada keluarga Bripka Triono, Suharto mengiyakan.
"Dulu dia anak buah saya di Binmas. Tapi sekarang dia di Objek Vital. Sebelum ikut saya sering cekcok sama istrinya. Tapi semenjak ikut saya sudah enggak lagi. Saya juga sering silaturahmi ke sini," kata Suharto.
Saat ditanya lebih jauh terkait perlakukan Triono terhadap istrinya, Suharto memilih pergi meninggalkan awak media.
"Sudah dulu ya," katanya.
Kematian yang dialami Ratnita Handriani sampai saat ini masih dalam penyelidikan. Polisi belum bisa memastikan apa penyebab tewasnya Ratnita.
Kapolresta Depok, Komisari Besar Dwiyono, juga belum mau berbicara banyak. Dia belum mau memberikan keterangan resmi terkait kematian Ratnita.
"Nanti dulu ya," katanya.
Kapolsek Cimanggis, Komisaris Agung, juga menolak berbicara terkait kematian Ratnita ini. Menurutnya, penyelidikan masih dilakukan.
"Nanti saja, biar Bapak Kapolres yang memberi keterangan. Jangan saya," kata Agung saat ditemui di rumah duka.
Sempat cekcok
Jasad Ratnita ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap dengan kaos hitam oleh Bripka Triono pada Minggu malam, 27 Maret 2016. Saat melihat kondisi istri yang telah meninggal, Triono memanggil ketua RT setempat, Waras, untuk ikut memeriksa kondisi Ratnita.
"Awalnya saya dipanggil oleh suami almarhum yang baru pulang kerja. Saya lihat memang sudah tidak sadar. Terus kita panggil dokter, kata dokter sudah tak bernyawa," ujar Waras.
Ditambahkan Waras, saat itu kondisi kamar terlihat rapi dan tidak ada tanda ada pertengkaran atau kejadian perampokan. Tapi apakah itu ada kaitan dengan kematian Ratnita, sampai saat ini belum ada keterangan dari polisi. Warga juga tidak tahu persis apa sebenarnya terjadi.
"Cuma memang ada luka di bagian hidung. Ada darahnya. Terakhir ribut, katanya Minggu itu," ujar Waras.
Waras membenarkan kalau pasangan suami istri ini memang kerap terlibat perselisihan. Warga juga mendengar keributan keduanya sebelum Ratnita ditemukan meninggal.
Dari pantauan VIVA.co.id di rumah duka, pelayat yang merupakan warga setempat dan keluarga koban sudah memadati rumah duka sejak pagi. Tampak karangan bunga dari Kapolres dan Kapolda di depan rumah sederhana tersebut.