Anak-anak Dijadikan Pengemis, Fahri: Jakarta Belum Beradab

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Sumber :

VIVA.co.id –  Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, mengemukakan Jakarta belum menjadi kota yang beradab. Ia heran dengan masih banyaknya anak yang berada di jalanan.

Komnas PA Klaim Punya Bukti Meyakinkan soal Pelecehan Seksual di SPI

"Kalau Anda pergi ke negara yang ada peradaban, tidak ada yang main di pinggir jalan, semua dengan orang tuanya, di hari libur bersama orangtuanya," kata Fahri, ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin 28 Maret 2016.

Hal itu dikemukakan Fahri menanggapi kasus eksploitasi anak di bawah umur yang terungkap di wilayah Jakarta Selatan, baru-baru ini. 

Terungkap, Efek Pandemi Jadi Dalih Prostitusi Online Cynthiara Alona

Menurut politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, pemandangan anak-anak bermain atau bekerja di jalan adalah pemandangan yang seharusnya tidak ada.

"Gubernur DKI harus memandang bahwa itu ada masalah. Tidak boleh kelihatan ada anak-anak main tanpa orangtuanya. Ada tindakan yang tidak layak pada anak-anak kita," ujar Fahri.

Libatkan Anak dalam Promosi Rokok Disebut Bentuk Eksploitasi

Jika anak-anak jalanan itu diketahui tidak memiliki keluarga, negara yang harus menjadi orangtua bagi mereka. Hal itu, kata Fahri, sesuai dengan amanat UUD 1945.

"Negara harus menciptakan keluarga bagi mereka, panti asuhan misalnya. Sehingga mereka tidak terlihat di pinggir jalan. Nanti dewasanya akan jadi masalah, bom waktu lagi. Ini soal sistem kita," kata Fahri.

Seperti diketahui, aparat Polres Metro Jakarta Selatan membongkar kasus eksploitasi anak, Kamis, 24 Maret 2016. Polisi menetapkan empat orang tersangka dalam kasus itu, yakni SM (18), ER (17), NH (35) dan I (45) . Mereka menggunakan bayi berusia enam bulan dan 17 anak berusia 5-6 tahun untuk dijadikan alat mengemis. Petugas menemukan ada indikasi pemberian obat penenang kepada bayi berusia enam bulan yang digunakan untuk mengamen dan mengemis. 

Konpres Polres Jakarta Selatan

Perempuan Pelaku Eksploitasi Anak di Bawah Umur Ditangkap Polisi

Berawal dari laporan keluarga yang kehilangan anaknya. Ternyata, korban ditawarkan di aplikasi, hingga diciduk polisi.

img_title
VIVA.co.id
17 Juli 2021