YLKI Dukung Wacana Ahok Hapus Three in One
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendukung rencana Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang hendak menghapus kebijakan Three in One. Alasannya, aturan itu dinilai tidak lagi efektif mengatasi kemacetan di ibu kota.
"Setuju, karena memang sudah tidak efektif. Malah dengan mudah diakali oleh joki," ujar Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi kepada VIVA.co.id, Senin 28 Maret 2018.
Namun, bukan permasalahan joki yang menjadi alasan utamanya mendukung wacana Ahok, sapaan akrab Basuki. Menurut Tulus, kebijakan itu memang tidak mencapai tujuan awal aturan itu digagas, yaitu mengurangi kemacetan.
Untuk itu, YLKI mendesak Pemprov DKI agar segera menjalankan aturan Electronic Road Pricing (ERP).
"Sebenarnya bukan karena joki. Tapi Three in One tidak efektif lagi untuk mengatasi kemacetan. Kami mendesak untuk segera implementasikan ERP, yang lebih efektif mengatasi kemacetan," kata dia.
Sebelumnya, Ahok, sapaan akrab Basuki, mewacanakan penghapusan Three in One. Aturan yang sejatinya membatasi jumlah kendaraan roda empat di jalan protokol Jakarta pada waktu tertentu.
Aturan yang mewajibkan kendaraan pribadi di jalan protokol berpenumpang tiga orang atau lebih itu, dinilai membuka kemungkinan terjadinya eksploitasi terhadap anak.
"Saya lagi kaji Three in One dihapus saja," ujar Ahok sapaan akrab Basuki di Balai Kota DKI, Senin 28 Maret 2016.
Diberlakukannya aturan Three in One membuat sebagian orang memanfaatkannya untuk berprofesi sebagai joki. Layaknya pengemis, para joki itu tak jarang membawa balita untuk menarik rasa belas kasih.