Begini Cara Demokrat Jaring Calon Gubernur DKI
- Dedy Priatmojo/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017, sejumlah partai semakin melirik bakal calon yang siap didukung untuk menjadi orang nomor satu di Ibu kota. Salah satu yang digadang-gadang akan maju sebagai bakal calon Gubernur yakni Basuki Tjahaja Purnama.
Pria yang akrab disapa Ahok ini akan kambali mencalonkan diri dalam pertarungan Pilkada 2017 melalui jalur independen. Meski memilih jalur independen, pria yang saat ini masih menjabat Gubernur DKI Jakarta itu sudah mendapat dukungan dua partai, yakni Nasdem dan Hanura. Lantas siapa kandidat Partai Demokrat?
“Seperti main bola di kompetisi, kita sedang mencari tim pemandu bakat untuk mencari pemain terbaik. Begitu juga di DKI, posisi kami dalam posisi terus berkomunikasi dengan siapa saja calon yang kita anggap baik,” ujar Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan saat berkunjung ke Kantor VIVA.co.id, di kawasan Pulogadung, Jakarta, Sabtu 26 Maret 2016.
Hinca menyatakan, untuk mencari calon yang dianggap baik, Partai Demokrat tidak menutup membuka calon dari luar partai. Oleh karena itu, kata Hinca, pada April 2016 mendatang, Partai Demokrat akan membuka pendaftaran bakal calon dan keputusannya akan diambil Majelis Tinggi Partai.
“Majelis Tinggi Partai ini yang akan menentukan calon Gubernur, hingga DKI. Kami dalam posisi terus komunikasi dengan siapa saja parpol dan calonnya,” jelasnya.
Hanya saja, untuk mendapatkan calon terbaik tersebut, Partai Demokrat tetap harus melihat partai politik lain untuk dijadikan koalisi.
“Paling penting jangan dilupakan parpolnya, karena untuk mengusung satu pasang calon harus punya kursi cukup. Demokrat misalnya jumlah kursinya cukup mumpuni tapi tidak mungkin ditinggal. Makanya koalisi menjadi penting, memperbincangkan calonnya sama pentingnya dengan memperbincangkan koalisinya,” ujar Hinca.