Polisi Dalami Sebab Pria Tewas di Ruang Limbah Plaza Senayan
- VIVA.co.id/ Diki Hidayat
VIVA.co.id – Polisi belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait tewasnya salah seorang yang bernama Jumadi (45 tahun), pada pukul 11.30 WIB, Sabtu 26 Maret 2016.
Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Kompol Mustakim enggan menyimpulkan lebih dini mengenai penyebab tewasnya Jumadi. Sebab, saat ini masih harus menunggu keterangan dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslapfor) Polri, dan Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM) Jakarta.
"Kita belum bisa menentukan penyebabnya apa. Nanti tunggu dari Puslabfor Polri dan RSCM. Kita masih belum tahu, nanti tunggu ahlinya," kata Mustakim kepada VIVA.co.id di Jakarta.
Dengan demikian, kata Mustakim, jenazah Jumadi telah diserahkan kepada RSCM Jakarta guna dilakukan autopsi lebih lanjut, dan untuk mengungkap terkait penyebabnya.
Diketahui, Jumadi merupakan warga Desa Karang Asem, Kelurahan Kalikotes, Klaten, Jawa Tengah. Dia merupakan petugas perawat taman yang seharusnya tidak diperbolehkan masuk ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mesin blower udara di ruang pengolahan limbah (STP) tersebut diketahui juga sudah mati selama satu minggu, dan aroma gas amoniak sangat menyengat di TKP.
Sebelumnya diberitakan Jumadi ditemukan meninggal dunia di STP basement area taman Gedung sentral Senayan, Jalan Asia Afrika, Jakarta Pusat. Berdasarkan informasi yang diterima VIVA.co.id, Jumadi ditemukan oleh rekannya sesama karyawan Plaza Senayan bernama Andriyanto Sitompul, saat sedang mengecek rutin di tempat kejadian perkara (TKP).
Adriyanto sempat mencoba membangunkan korban namun tidak ada respons yang diterima. Akhirnya, dia dengan cepat melaporkan hal ini kepada Iswo Bahtiar, petugas keamanan setempat, sehingga dapat dipastikan korban sudah tidak bernyawa.