Pemerintah Dinilai Lambat Merespons Inovasi Teknologi
Sabtu, 26 Maret 2016 - 14:39 WIB
Sumber :
- telegraph.co.uk
VIVA.co.id - Pengamat media, Rahman Mangussara, menilai pemerintah dan birokrasi selalu lebih lambat dari inovasi dan perkembangan teknologi.
Baca Juga :
Aksi Pengemudi Taksi Online Protes SIM Khusus
"Ini tugas pembuat hukum. Menurut saya generasi ke depan akan lahir dan tumbuh dengan masalah lebih kompleks karena adanya peran teknologi," kata Rahman dalam diskusi “Amuk Taksi, Ekonomi Kreatif, dan Revolusi Digital” di Gado-gado Boplo, Jakarta, Sabtu 26 Maret 2016.
Baca Juga :
Masih Merugi, Uber 'Dicaplok' Didi Chuxing
Diutarakannya menutup aplikasi Grab dan Uber, karena dinilai melanggar aturan mengenai transportasi umum, bukan menjadi jalan keluar yang bijak. Sebab ketika satu aplikasi ditutup, tidak menutup kemungkinan akan keluar lagi aplikasi lainnya yang juga kreatif.
"Intinya ini harus dihadapi pemerintah dan bukan main tutup-tutup," kata Rahman.
Sementara Komisaris Utama Balai Pustaka, Hamid Basyaib, juga menilai pemerintah tidak mungkin untuk "membunuh" aplikasi digital. Sebab aplikasi digital kini sudah mendapatkan dukungan publik yang besar.
"Sebenarnya ini dunia yang baru sama sekali, tidak akan terbendung dengan kekuatan apapun," kata Hamid pada kesempatan yang sama.
Apalagi menurutnya, pemanfaatan aplikasi digital sangat memengaruhi perilaku konsumtif masyarakat. Dari segi harga saja, masyarakat bisa melakukan pembelian yang lebih murah dengan aplikasi digital.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sementara Komisaris Utama Balai Pustaka, Hamid Basyaib, juga menilai pemerintah tidak mungkin untuk "membunuh" aplikasi digital. Sebab aplikasi digital kini sudah mendapatkan dukungan publik yang besar.