Usai Demo, Ini Janji Transportasi Konvensional dan Online
- VIVA.co.id/ Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Polda Metro Jaya mengumpulkan para pengusaha transportasi konvensional dan online. Kedua pihak sepakat agar setiap armada menjaga keamanan di Jakarta.
"Sudah kami dengar dan Alhamdulillah ini tidak ada unjuk rasa, mudahan-mudahan tidak ada lagi," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Rabu, 23 Maret 2016.
"Komitmen mereka akan mengamankan armada mereka, tidak melakukan tindakan melawan hukum. Kami dengar juga bagaimana teman-teman kita dari angkutan berbasis online dan tujuannya sama," Iqbal menambahkan.
Menanggapi kericuhan antara pendemo dengan beberapa sopir transportasi online, Selasa 22 Maret 2016, Managing Director PT Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan, peristiwa kemarin cukup menyedihkan. Namun, dia mengaku pihak Grab selalu komitmen kepada keselamatan sang sopir dan penumpang.
"Kami secara aktif mengomunikasikan kepada mitra untuk terus nomor satu menjaga keselamatan. Tidak terprovokasi oleh tindakan pihak lain yang akan menyebabkan keselamatan berisiko, lalu fokus kepada pelayanan atau penumpang kami," kata Ridzki di tempat yang sama.
Sementara itu, kuasa hukum Uber Indonesia Jimmy Simanjuntak mengatakan, pihaknya mengapresiasi respons cepat dari kepolisian, sehingga suasana kemarin tidak berlarut-larut.
"Intinya dari Uber, kami berkomitmen menjaga keamanan, baik pengemudi dan konsumen yang menggunakan aplikasi Uber," ujarnya.
Dia melanjutkan, "Kami akan mengikuti setiap proses yang dilakukan oleh kepolisian dan menghormati itu. Kami juga menjamin tidak ada upaya anarkistis maupun respons balik dari kejadian kemarin di Jakarta."
Hal senada dikemukakan HRD PT Blue Jek Indoraya, Ivan Fauzi. Menurut dia, rider Blue Jek tidak melakukan tindakan anarkistis dan lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan dari penumpang.
"Dari kemarin kami sudah sampaikan kepada rider agar tidak melakukan tindakan anarkistis," ujarnya.