Benang Merah, Kupas Kriminal Lewat Perspektif Berbeda
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Merayakan ulang tahun ke 8, tvOne berinovasi dengan membuat delapan program baru. Salah satunya adalah program yang mengangkat isu kriminal melalui kacamata para pakar di Benang Merah.
Dalam jumpa pers yang digelar di Dakken Coffee, Bandung, Rabu 23 Maret 2016, presenter tvOne Aryo Widiardi menyebutkan Benang Merah menjadi program yang layak ditonton oleh masyarakat Indonesia, lantaran mengupas isu kriminal dengan cara yang berbeda.
“Di sini, kita bukan mengejar para pelakunya, tetapi lebih mengungkap kenapa hal tersebut terjadi,” katanya.
Untuk mengupas suatu kasus, Aryo mengundang beberapa pakar untuk diajak berdialog. Mencari jawaban hingga terbentuk benang merahnya.
Program yang baru tayang perdana pada Kamis 17 Maret 2016 lalu ini disebut-sebut menjadi pioner untuk program yang mengupas isu kriminal. Menurut Aryo, Benang Merah hadir lantaran sampai saat ini belum ada televisi yang mengupas isu kriminal dengan cara yang berbeda.
Dalam tayangan perdananya, Benang Merah mengupas kasus kematian Mirna, selepas meminum kopi yang mengandung sianida.
Sementara itu, Chief Executive Officer tvOne, Anindra Ardiansyah Bakrie menyebutkan di ulang tahunnya yang ke 8, tvOne berusaha melakukan terobosan dan juga beberapa perbaikan. Terlebih saat ini, tvOne menjadi rujukan televisi dari luar Indonesia. Terutama untuk isu-isu besar.
“Saya lihat waktu kasus bom Thamrin, beberapa televisi luar menggunakan footage dari tvOne. Walaupun waktu itu saya sedang tidak ada di Jakarta, saya bangga,” katanya.
Alasan itulah yang membuat Ardi menggunakan tagline “Inspirasi Dunia” pada ulang tahunnya yang ke-8. Tagline tersebut juga diperkuat dengan ajakan dari seorang warga Kamboja untuk membuat tvOne versi Kamboja. Meski begitu, Ardi belum mau banyak bicara terkait ajakan tersebut.