Polisi Imbau Televisi Stop Tayangan Bentrok Taksi Vs Gojek

supir taksi demo tolak uber
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA.co.id –  Kepolisian meminta media televisi menghentikan tayangan yang mempertontonkan kekerasan yang terjadi selama berlangsungnya unjuk rasa angkutan umum di sejumlah titik di Jakarta.

Giliran Sopir Taksi Malaysia Gelar Demo Tolak Uber dan Grab

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, penayangan kekerasan di televisi berpotensi memprovokasi sejumlah kubu yang terlibat dalam bentrokan itu.

"Tolong menjaga situasi kondusif. Tolong jangan ditayangkan lagi, karena bisa memprovoksi," kata Iqbal, Selasa 22 Maret 2016.

Kisruh Demo Taksi, Dishub Kecewa dengan Kominfo

Iqbal menuturkan, kepolisian akan menindak siapa saja yang berbuat anarkistis selama unjuk rasa menolak keberadaan angkutan berbasis aplikasi online.

Menurutnya, kepolisian akan memproses semua laporan tindak kekerasan yang masuk ke jajaran Polda Metro Jaya. Selain itu, kepolisian juga telah memiliki rekaman yang dapat dijadikan barang bukti untuk menindak pelaku kekerasan di Jakarta sepanjang hari ini.

Pemilik Taksi Online Enggan Ganti Pelat Kuning

"Kami akan memproses semua sesuai dengan hukum pidana. Kami sudah punya bukti," ujarnya.

Selama unjuk rasa berlangsung sejak pagi tadi. VIVA.co.id mencatat, terjadi lebih dari tiga kejadian tindak kekerasan serta bentrokan. Bentrokan melibat berbagai pihak terutama sopir taksi.

Ilustrasi sopir taksi menggelar aksi penolakan mobil angkutan penumpang berbasis aplikasi.

Ini Syarat Mobil Pelat Hitam jadi Angkutan Penumpang

Aturan ini untuk mengatur mobil sejenis Uber atau Grab Car.

img_title
VIVA.co.id
30 Maret 2016