Polisi Sweeping Pengendara Gojek dan Grab
- Bayu Nugraha/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepolisian menggelar operasi di depan Mapolda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, untuk menghalau pengemudi Gojek dan Grab bergerak dari Blok M ke arah Bunderan Hotel Indonesia (HI), dan arah sebaliknya.
Sweeping digelar untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan lanjutan, antara pengemudi Gojek dan Grab dengan sopir angkutan jalan, yang sedang menggelar unjuk rasa menolak keberadaan taksi Uber dan Grab.
"Dalam 5 menit, saya minta massa dibubarin," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Kishna Murti, saat memerintahkan jajarannya menghalau ratusan pengemudi Gojek dan Grab yang bergerak dari Semanggi ke arah Blok M.
Namun, sebelum dibubarkan, Krishna meminta agar semua pengemudi itu diperiksa. "Tapi sebelum itu, periksa ada yang bawa senjata tajam atau lainnya, jika ada ditangkap," perintahnya.
Setelah itu, puluhan Reserse, Sabhara dan Brimob dari Polda Metro Jaya memeriksa semua pengemudi Gojek dan Grab yang berjalan beriringan. Polisi juga meminta mereka menyembunyikan atribut dan logo Gojek dan Grab untuk mencegah terjadinya konflik.
"Suruh lepas atribut, baik jaket maupun helm," ungkap Krishna.
Para pengemudi ini, awalnya menolak karena merasa tidak menimbulkan keresahan. Mereka pun menjelaskan sengaja berjalan beriringan untuk menggelar aksi simpatik terhadap rekan mereka yang dipukuli sopir taksi.
Mereka meminta polisi untuk berlaku adil, dengan menggelar operasi serupa buat para sopir taksi.
"Minta polisi juga men-sweeping sopir taksi dan angkutan lainnya, dan menjamin keamanan driver gojek," teriak salah satu pengemudi saat diminta polisi berbalik arah.
Namun, polisi menjelaskan, bahwa operasi ini digelar untuk menjamin keamanan mereka.
Akhirnya para pengemudi Gojek dan Grab pun mengerti dan merelakan diperiksa. Setelah itu, melepaskan atribut mereka, dengan cara membalikkan bagian dalam jaket keluar, dan mengganti helm berlogo mereka dengan helm buat penumpang. (one)