Dikritik Djarot, 'Wanita Emas' Balik Tuding 'Teman Ahok'
- VIVA.co.id/ Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Bakal calon gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni Moein menampik kritik Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat soal kehadirannya dalam kegiatan Car Free Day (CFD) di Bundaran HI, Minggu, 20 Maret 2016, yang dinilai bernuansa politik.
Menurut Hasnaeni alias "Wanita Emas", dia hanya berolahraga di sana. "Posisi saya masyarakat biasa. Saya bukan calon gubernur yang sudah ditentukan KPU," ujarnya saat konferensi pers di kediamannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 21 Maret 2016.
"Saya hadir di sana untuk berolahraga, lalu saya berfoto dengan ondel-ondel. Apakah itu dianggap pelanggaran? Saya bagi susu kepada masyarakat itu karena bentuk kemanusiaan saya," ujarnya berdalih.
Justru, menurut Hasnaeni, para relawan yang tergabung dalam 'Teman Ahok', yang melakukan pelanggaran dengan meminta KTP warga untuk mendukung Ahok saat Car Free  Day.
"Mereka menodong orang meminta KTP untuk mendukung Pak Ahok. Apakah itu bukan suatu bentuk penggalangan kepada masyarakat," ujarnya.
Hasnaeni menilai, Djarot tidak berani mengkritik pedas atasannya tersebut.
"Apakah Pak Djarot takut apa bagaimana? Tapi katanya khusus Wanita Emas pelanggaran masuk di Car Free Day. Saya sangat menyayangkan dan sedih mendengar pernyataan tersebut," ujarnya.
Terkait hal itu, Hasnaeni menuntut agar kader PDIP tersebut meminta maaf kepada dirinya. "Saya minta beliau meminta maaf secara terbuka melalui media, pelanggaran mana yang saya lakukan," ujar Hasnaeni.
Hasnaeni mengaku tidak akan kapok dan tidak takut untuk terus mendatangi acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor. "Minggu depan olahraga lagi dan akan terus hadir di Car Free Day di tempat yang lain."
Sebelumnya, Hasnaeni Moein datang ke CFD, di kawasan Thamrin-Sudirman, Jakarta, Minggu, 20 Maret 2016. Meski menyatakan kehadirannya itu tidak dalam rangka berkampanye, tapi di arena CFD, Hasnaeni mengumbar janji jika ia kelak menjadi Gubernur DKI.
Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, siapa pun tidak diperbolehkan menggunakan CFD untuk kegiatan yang bernuansa politik. "Kan sudah ada ketentuannya, kalau CFD tidak boleh dipakai untuk kegiatan atau tindakan politik. Itu pelanggaran, enggak boleh," ujar Djarot.
(mus)
Â