Ahok: Dukungan Relawan Tak Bisa Diaudit
- Viva.co.id/Agus T. Harjanto
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan usaha para relawan yang mendukungnya untuk maju dari jalur independen di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI 2017 bukan sesuatu yang bisa diaudit.
Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, para relawan bergerak secara tulus mendukungnya. Dia lantas bercerita tentang beberapa ibu dan nenek yang menyambangi markas komunitas relawannya, Teman Ahok, di Graha Pejaten, Jakarta. Mereka turut mengumpulkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) DKI.
Usai mengisi formulir, sejumlah ibu dan nenek itu tak langsung pulang. Mereka malah menjadi relawan dadakan dan membantu pengisian formulir untuk fotokopi KTP lainnya yang jumlahnya banyak. "Saya yang dikirimi fotonya saja kaget," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Jumat, 18 Maret 2016.
Ahok lalu menggambarkan tentang euforia yang dialami masyarakat Indonesia di awal masa reformasi. Pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1997 dan 1999, dukungan rakyat Indonesia kepada Partai Demokrasi Indonesia, yang berlanjut ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) begitu besar. Rakyat merasa terbebas dari cengkeraman rezim orde baru yang mengekang kebebasan berpolitik.
Euforia itu terwujud antara lain dengan didirikannya banyak posko PDI-P. Rakyat, lanjut dia, tanpa diminta juga menyumbangkan harta, tenaga, serta dukungan moral dan materiil lain kepada PDI-P. "Saya juga ikut keluarin duit. Untuk bikin posko, bikin baju," ujar Ahok.
Menurut Ahok, bentuk dukungan-dukungan spontan masyarakat seperti itu tidak bisa diaudit. Ia menilai tuntutan sejumlah pihak agar setiap dana dari masyarakat yang mendukungnya untuk diaudit, tidak tepat.
Satu-satunya hal yang bisa diaudit, kata Ahok, adalah pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana Teman Ahok. Dia mengakui, Teman Ahok merupakan komunitas relawan yang ia manfaatkan untuk membuatnya bisa maju sebagai kandidat independen di Pilgub.
Auditor publik dipersilakan mengaudit seluruh pengeluaran dan pemasukan Teman Ahok, jika komunitas itu sudah berhasil mengumpulkan KTPÂ yang ia butuhkan untuk menjadi kandidat independen.
"Silakan saja begitu selesai pendaftaran (kandidat independen), dana mereka nanti diperiksa," ujar Ahok. (ren)