Wanita Emas Penantang Ahok Tebar Janji Manis di Blok M
- Foe Peace Simbolon -VIVA.co.id
VIVA.co.id – Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Hasnaeni Moein, terus gencar memperkenalkan diri ke masyarakat Jakarta sebelum benar-benar maju di Pemilihan Gubernur DKI 2017.
Wanita berparas cantik berjuluk “wanita emas” itu kali ini blusukan di terminal Blok M, Jakarta Selatan, Jumat, 18 Maret 2016. Di tempat itu, wanita emas tak henti-hentinya menebar janji-janji manis kepada siapa saja yang ia jumpai di terminal itu.
"Saya calon Gubernur DKI Jakarta loh. Kami punya program sewa lima tahun rumah, terus jadi milik sendiri. Sewanya Rp500 ribu sebulan," kata Hasnaeni di Terminal Blok M, Jakarta Selatan.
Berdasarkan pantauan VIVA.co.id, Hasnaeni blusukan dengan mengenakan baju khasnya, baju itu bercorak kotak-kotak hitam putih. Tak hanya warga di sekitar terminal yang disambangi, Hasnaeni juga masuk ke dalam kopaja dan metromini untuk berbicara dengan para sopirnya.
Dalam kesempatan itu, wanita emas menegaskan bahwa bila dirinya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia tak akan menghapus metromini dan kopaja, seperti apa yang pernah dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Ya kegiatan hari ini saya melihat bahwa kopaja dan metromini mau dihapuskan oleh Pak Ahok. Tapi nanti, ketika saya jadi Gubernur, saya tidak akan menghapusnya. Justru saya mengakomodir mereka," kata dia.
Sementara itu, salah satu sopir Metromini 75 jurusan Blok M- Pasar Minggu bernama Sadikun (54) yang sempat diajak berbincang mengaku sudah mengenal Hasnaeni. Ia berharap semoga wacana Hasnaeni yang mengatakan tidak akan menghapus kopaja dan metromini bisa dibuktikan apabila terpilih jadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sebelumnya sudah tahu (Hasnaeni). Beliau orangnya sabar, jadi dia nawarin mau ada pembaruan metromini jadi bagus, saya setuju. Tapi semoga itu bukan ngomong doang," kata Sadikun. (ase)
Hasnaeni Juga Dihukum Biaya Ganti Rugi Rp 17,5 M, Hakim: Kalau Tidak Dibayar Aset Dilelang
Hasnaeni Moein atau akrab disapa Wanita Emas dijatuhi hukuman selama lima tahun penjara, dalam kasus korupsi penyelewengan dana.
