Kriminalitas Masih Mengintai Tanah Abang

Rabu, 16 Maret 2016 - 20:23 WIB
Oleh :
Situasi di sekitar kawasan Tanah Abang
Situasi di sekitar kawasan Tanah Abang
Sumber :
  • VIVA.co.id / Foe Peace Simbolon
Photo Mini 1
VIVA.co.id
- Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, nampaknya masih menjadi primadona bagi sejumlah pelaku kriminal untuk melakukan aksinya.


Kawasan yang terkenal karena pasar grosirnya terbesar se-Asia tenggara itu ternyata masih dijadikan tempat penjahat mencari keuntungan.


Belum lama ini, Selasa 15 Maret 2016 malam, seorang pemuda bernama Yayan (20) ditodong lima orang preman di kawasan Bongkaran, Jl.Kebon Jati, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Baca Juga :
Polisi Ungkap Kronologi Lolly Kabur dari Rumah Aman: Izin ke Toilet Lalu Hilang!


Baca Juga :
Kata Shayne Pattynama Usai Shin Tae-yong Dipecat dan kluivert Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Yayan ditodong dengan menggunakan sebilah pisau oleh salah satu pelaku bernama Ahmad (27), saat pria asal Bandung, Jawa Barat itu melintasi kawasan itu.

Baca Juga :
Soal Wacana Libur Sekolah Selama Bulan Ramadhan, Pemprov Jakarta Tunggu Kebijakan Pemerintah Pusat

"Saat korban lewat situ (Bongkaran, Jl.Kebon Jati), tiba-tiba diberhentikan oleh mereka dan diajak ke tempat sepi. Kemudian korban dikelilingi lima pelaku. Salah satu pelaku, Ahmad, lalu menodongkan pisau," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Suyatno, di Mapolres Metro Jakarta Pusat, Rabu 16 Maret 2016.


Alhasil, korban pun menyerahkan barang berharga yang dibawanya saat itu. Sebuah dompet dan telepon genggam miliknya diberikan pada pelaku yang menodongkan pisau kepadanya.


"Setalah mendapatkan apa yang diinginkan, lalu Ahmad menyuruh Yayan pergi dari lokasi tersebut," tambah Suyatno.


Pasca ditodong, Yayan langsung melaporkan hal tersebut ke Polsek Metro Tanah Abang. Kemudian, dirinya kembali lagi ke tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan polisi dan menemukan pelaku masih di sana dan segera polisi meringkus.


"Pelaku dan barang bukti dibawa ke Polres guna pemeriksaan lebih lanjut. Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan ancaman hukuman maksimal sembilan tahun penjara," tutup Suyatno.

Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Alhasil, korban pun menyerahkan barang berharga yang dibawanya saat itu. Sebuah dompet dan telepon genggam miliknya diberikan pada pelaku yang menodongkan pisau kepadanya.
Halaman Selanjutnya