Keluarga Korban Pertanyakan Operator Ruang Hiperbarik
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Keluarga korban menyayangkan terjadinya kebakaran di ruang terapi Hiperbarik RSAL Mintohardjo, Jakarta Pusat.
Menurut Novarina, keponakan Edi Suwardi Suryaningrat, penyebab asal muasal kebakaran tersebut harus dicari tahu.
Â
"Harus dicari tahu, apa itu karena perawatan alat yang kurang, apa keteledoran pegawai yang mengoperasikan atau human error," kata Novarina di TPU Malaka, Pondok Kelapa, Jakarta Timur Selasa, 15 Maret 2016.
Selain itu, kata Nova, keluarga juga mempertanyakan keberadaan operator ruang terapi di Ruang Pulau Miangas Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) lama RSAL Mintohardjo. Sebab, petugas tersebut yang paling mengetahui mengenai insiden tersebut.
"Petugas operatornya di mana sekarang? Dia itu saksi kunci. Harusnya dia juga dimintai keterangan tapi kami belum dengar apa-apa dari rumah sakit," kata Novarina.
Nova menjelaskan, empat korban yang berada di tabung Chamber tersebut tidak dapat tertolong karena alat yang dipakai untuk terapi kesehatan itu semakin mengunci ketika terjadi korsleting listrik.
Menurut Nova, keluarga Edi dan keluarga Irjen Pol (purn) Abubakar Nataprawira telah sepakat untuk melakukan penuntutan terhadap pihak rumah sakit.
"Semalam kami di RS Polri sudah sepakat untuk melakukan penuntutan ke (RS) Mintohardjo. Kami cuma mau pihak polisi mengusut tuntas kasus ini," ujarnya.
Nova mengatakan, pihaknya sudah mengikuti prosedur dengan cara membiarkan kepolisian mengautopsi jenazah keluarganya agar dapat melayangkan penuntutan kepada rumah sakit.
"Kami awalnya tidak mau auotopsi, tapi karena untuk proses penuntutan, kami ikuti prosedur saja," ujarnya.
Â