TNI AL Usut Kebakaran Tabung Dekompresi RS Mintohardjo
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) tak mau tinggal diam dengan peristiwa kebakaran yang menyebabkan jenderal polisi dan tiga orang lainnya tewas di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
Untuk menguak fakta di balik kebakaran di ruang tabung dekompresi oksigen itu, TNI AL membentuk tim investigasi khusus. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ade Supandi, mengatakan, tim investigasi beranggotakan penyidik dari Mabes Polri, Pusat Pom AL dan tim ahli dari Ikatan Dokter Hiperbarik Indonesia.
"Nanti kita tunggu hasil investigasi gabungan. Kita telah perintahkan bentuk tim gabungan, Mabes Polri, dan Puspom AL. Tidak ada yang kita tutupi, kita libatkan juga pihak terkait yaitu ikatan dokter hiperbarik Indonesia," ujar Ade di dermaga Kolinlamil, Jakarta, Selasa 15 Maret 2016.
Menurut Ade, terapi hiperbarik pada saat ini tidak hanya digunakan oleh Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL). Terapi yang pada awalnya untuk mengobati dekompresi penyelam itu sudah berkembang dan digunakan pada rumah sakit umum lainnya untuk mengobati berbagai penyakit lainnya.
"Meskipun begitu, apapun teknologinya, tetap harus dipastikan keamanannya," katanya.
Terapi oksigen dengan teknologi hiperbarik telah lama digunakan Angkatan Laut (AL) bahkan sudah mulai beroperasi sejak tahun 1960.
"AL sudah gunakan teknologi hiperbarik sejak 1960, dan memang untuk mengobati dekompresi akibat penyelaman. Awal tahun ini kita juga gunakan kepada 9 penyelam saat kecelakaan AirAsia," ujar Ade.
Seperti diketahui, empat orang tewas dalam kebakaran di tabung terapi oksigen bertekanan tinggi di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin, 14 Maret 2016.
Empat korban tewas yakni, mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol (Pur) Abubakar Nataprawira, dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistyo, Edi Suwandi dan seorang dokter bernama Dimas. Kebakaran terjadi di ruangan tabung Chamber Pulau Miangas, Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi (RUBT) sekitar pukul 13.00 WIB.