DPD Cari Fakta Tragedi Kebakaran di RS Mintohardjo
- Anwar Sadat/ VIVA.co.id
VIVA.co.id – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI segera membentuk tim pencari fakta terkait peristiwa kebakaran di tabung oksigen bertekanan tinggi yang menewaskan anggota jenderal polisi dan ketua umum PGRI serta dua orang lainnya di Rumah Sakit TNI AL Mintohardjo, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.
"Kami akan membentuk TPF untuk mengetahui ini sebenarnya sampai sejauh mana. Kita akan cari informasi detail, sebetulnya kesalahan itu di mana," kata Wakil Ketua Komite III DPD RI, Fahira Idris, saat ditemui di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa 15 Maret 2016.
Fahira juga menegaskan, untuk saat ini DPD mempercayakan kepolisian mengusut tuntas penyebab ledakan yang menewaskan salah satu anggota DPD RI tersebut. Termasuk kemungkinan apakah adanya malapraktik atau ada penyebab lain.
Pasalnya ia mendengar ada beberapa yang tidak sesuai prosedur saat penanganan medis di mana baju serta barang-barang lainnya yang seharusnya dicopot di ruangan khusus tersebut justru tidak dilakukan. Namun, demikian Fahira tidak ingin berspekulasi terlalu jauh akan informasi yang didapatnya.
"Tapi sampai saat ini kita tidak bisa mengatakan apa-apa karena belum ada keterangan dari polisi," katanya.
Tabung oksigen bertekanan tinggi terbakar saat tiga pasien bersama seorang dokter berada di dalamnya untuk menjalani terapi.
Empat korban tewas dalam peristiwa itu yang terjadi pukul 13.00 WIB, Senin 14 Maret 2016 di antaranya, mantan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Pol (Pur) Abubakar Nataprawira dan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo, Edi Suwandi dan seorang dokter bernama Dimas. (ren)