Sopir Taksi Unjuk Rasa, Netizen Bela Layanan Aplikasi
VIVA.co.id – Unjuk rasa sopir taksi dan sejumlah kendaraan yang tergabung dalam Organisasi Angkutan Darat (Organda) di DKI Jakarta menjadi perbincangan di jejaring sosial.
Para sopir taksi menuntut agar layanan penumpang berbasis aplikasi dihentikan. Sebabnya, layanan itu telah merugikan mereka dan hingga kini tidak memiliki status hukum yang jelas.
Meski begitu, di linimassa Twitter, uniknya apa yang menjadi keluhan para sopir tersebut ternyata tak direspons positif oleh para netizen.
Pengguna jejaring sosial justru lebih mempercayai layanan jasa berbasis aplikasi. Berikut sejumlah komentar netizen tentang aksi protes para sopir taksi tersebut.
Selamat mogok masal @Bluebirdgroup @Express_Group @Organda . Selama nya ya !! #Konsumenberhakmemilih https://t.co/6kbQbtGbeM
— Ade S (@sopiandi_ade) March 14, 2016
Kyknya alasan org pilih taksi online karena #1 HARGA yg lebih murah. #2 KEAMANAN. #3 AVAILABILITY (cepat). Organda pasti udh tau.
— budigaban (@budigaban) March 14, 2016
Organda mogok? Apa mereka gk mikir? Seharusnya mereka memperbaiki fasilitasnya,bkn demo justru uber makin laris dan baguslah jakarta lengah.
— Andre?ss (@DoukasAndreas) March 14, 2016
Organda malas bersaing sehat..makanya dikit2 demo nyerang kompetitor.Ya kl situ enak aman dinaikkin pasti masyarakat ga ninggalin ente
— brums.... (@elliana_meina) March 14, 2016
sopir angkot di Jakarta mogok. ini adalah imbas dr dua hal. 1. Kalah Teknologi. 2. Kurang responsifnya pemerintah. #mogokangkot #Organda
— Gus Riko Surabaya (@radenriko) March 14, 2016
Organda kita tidak akan berhasil menjadi pribadi baru bila kita berkeras untuk mempertahankan cara-cara lama kita #TIADA2·com #cartpan71
— Carter Pangaribuan (@pangab15) March 14, 2016