Surat PDIP untuk Dukung Ahok dan Djarot Hingga Tuntas

Wakil Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat, menegaskan kembali soal surat edaran (SE) PDIP untuk kader-kadernya agar tak memberikan pernyataan terkait pilkada agar tak membuat suasana memanas.

"Surat edaran itu untuk seluruh kader partai yang diminta agar tak membuat suasana jadi panas dengan berbagai macam statement. Sikap PDIP jelas untuk mengawal dan mendukung gubernur dan wakil gubernur, saya dan Ahok. Kita fokus wujudkan janji Jokowi dan Ahok ketika maju," kata Djarot di Balai Kota, Jakarta, Minggu 13 Maret 2016.

Surat edaran tersebut memang merupakan buntut dari pernyataan Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, yang menyebut majunya Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), melalui jalur independen sebagai bentuk deparpolisasi.

Djarot menjelaskan pernyataan tersebut diucapkan beberapa waktu lalu sebelum dikeluarkannya surat edaran PDIP. Ia pun menilai Prasetyo tak paham makna deparpolisasi. Menurutnya, makna deparpolisasi adalah mengurangi jumlah partai politik.

"Kalau jalur perseorangan tidak mengurangi partai politik. Jalur perseorangan menandakan bahwa mungkin partai politik kurang dipercaya. Tapi, jalur perseorangan dilindungi Undang-undang dan konstitusi. Karena tiap orang berhak dicalonkan dan mencalonkan," ujar Djarot.

Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengeluarkan surat edaran agar kadernya tak memberi komentar politik terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI yang akan dilaksanakan pada 2017. (one)

Alasan Ahok Tak Hadir di Sekolah Politik PDIP