Lulung: Benar Ahok, Tak Ada Makan Siang Gratis di Politik
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana meminta calon incumbent, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menghentikan segala bentuk propaganda soal pencalonannya sebagai calon Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 melalui jalur independen.
Pria yang akrab disapa Haji Lulung itu menyebut tudingan Ahok soal calon kepala daerah yang akan diusung oleh partai politik akan diminta menyediakan 'mahar' untuk menggerakkan mesin partai adalah salah satu bentuk propaganda.
"Ini propaganda dia (Ahok), karena tidak bisa dapat kepercayaan partai," kata Haji Lulung dalam perbincangan bersama tvOne, Jumat, 11 Maret 2016.
Lulung membantah soal tudingan Ahok soal mahar Rp100 miliar yang harus disiapkan calon untuk diserahkan kepada partai politik untuk mengusung calon tersebut di Pilgub DKI Jakarta. "Ini belum pernah terjadi, bisa nggak dia (Ahok) buktikan?" ujar dia.
Kendati demikian, politikus PPP itu tak menampik adanya biaya yang perlu dikeluarkan calon untuk pilkada. Namun, biaya tersebut bukan mahar politik seperti yang dimaksud Ahok.
"Tidak ada makan siang gratis di politik. Biaya untuk menggerakkan partai itu nggak gratis, bener Ahok. Tapi itu bukan mahar, itu (biaya untuk) kerja bareng untuk suksekan Ahok," bebernya.
Ahok sebelumnya mengaku tak mampu menyediakan dana untuk menggerakkan mesin politik jika ia harus menggunakan jalur partai politik untuk mengikuti Pemilihan Gubernur DKI tahun 2017.
Ahok menyebut, parpol lazimnya memang tidak terang-terangan meminta mahar politik berupa uang. Namun, biaya yang diperlukan oleh parpol untuk menggerakkan seluruh kadernya untuk mendukung pengusungan yang dilakukan biasanya dibebankan kepada pasangan calon yang diusung.
Â