Uniknya Reaksi Pengunjung Ancol Saksikan Gerhana Matahari
Rabu, 9 Maret 2016 - 10:12 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Danar Dono
VIVA.co.id - Fenomena Gerhana Matahari Total, yang hanya mencapai 90 persen menutupi langit Jakarta, memang telah usai, pada Rabu 9 Maret 2016. Namun, peristiwa tersebut menjadi sebuah momen unik bagi sebagian pengunjung Ocean Dream Ancol, terutama siswa sekolah.
Saat langit mulai gelap beberapa menit lalu, awalnya, siswa sekolah SMP yang berasal dari Sekolah Rakyat yang dikelola corporate social responsibility Ancol sibuk mengamati dan memperhatikan lembar pengamatan perilaku satwa.
Namun, ketika mereka mulai menyadari langit mulai redup, beberapa siswa menyelinap ke kerumunan media untuk ikut melihat gerhana. Mereka berebutan ingin melihat langsung gerhana Matahari dari kacamata khusus ND05.
"Mas misi bentar ya mau lihat dulu,” ujar seorang siswa dengam membawa kacamata ND05. Tak pelak, beberapa temannya juga mengikutinya.
Sebagian langit di Ancol yang terlihat gelap, membuat suasana tribun Ocean Dream sedikit berbeda. Siswa-siswa riuh ingin menyaksikan gerhana.
"Eh udah mulai tuh, gelapan!" ujar siswa tersebut diikuti dengan tiga orang temannya yang meminjam kacamata gerhananya.
"Eh liat coba, jarang nih," timpal yang lain.
Di sekitar Ancol, beberapa orang yang sedang jogging, dan mobil pengendara sempat berhenti sejenak untuk melihat gerhana. Seorang bapak, yang menggunakan kacamata hitam, berusaha melihat fenomena Matahari tertutup Bulan dengan kacamatanya.
Namun, sayang ia tetap tidak bisa melihat gerhana secara sempurna karena kacamata yang dipakainya belum memenuhi syarat seperti kacamata ND05.
Pria itu terlihat berbincang dengan rekan joggingnya sembari bertukar kacamata hitam mereka, yang tentu saja tak bisa membantu banyak.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di sekitar Ancol, beberapa orang yang sedang jogging, dan mobil pengendara sempat berhenti sejenak untuk melihat gerhana. Seorang bapak, yang menggunakan kacamata hitam, berusaha melihat fenomena Matahari tertutup Bulan dengan kacamatanya.