Imbauan Wagub Djarot Saat Gerhana Lintasi Jakarta
- U-Report
VIVA.co.id – Indonesia menjadi salah satu negara yang akan dilintasi fenomena gerhana matahari total (GMT) Rabu, 9 Maret 2016, besok. Terkait fenomena langka itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saeful Hidayat pun mengajak warga Jakarta untuk lebih mencintai alam.
Menurutnya, GMT yang yang tahun ini melewati tanah air adalah suatu kekayaan yang luar biasa bagi Indonesia, sehingga bisa dijadikan materi untuk penelitian tentang fenomena alam bahwa dalam hidup ini kita tidak bisa melawan alam kita harus menyelaraskan kehidupan dengan alam.
Djarot pun menganalogikan fenomena banjir sebagai bentuk perlawanan terhadap alam. Membuang sampah kesungai adalah salah sayu bentuk melawan ke alam.
"Kalau kita melawan alam, alam akan melawan kita dan kita lihat di Jakarta ini, terjadi bencana banjir terutama itu karena kita melawan alam karena kita tidak ramah terhadap alam," ujar Djarot di Balaikota, Jakarta, Selasa 8 Maret 2016.
Di samping itu, Djarot mengimbau agar masyarakat tidak mengkaitkan GMT dengan hal yang berbau mistis. "Itu juga bukan sekadar fenomena itu tapi fenomena alam bukti kebesaran Tuhan," kata Djarot.
Seperti diketahui, perlintasan fenomena GMT bermula dari Palembang, Bangka Belitung, Sampit, Palangkaraya, Balikpapan, Palu, Poso, Luwu, Tarnate dan Halmahera.
Selain itu, sejumlah daerah lain di Indonesia juga bisa menyaksikan gerhana matahari sebagian, antara lain; Kota Padang, Jakarta, Bandung, Surabaya, Pontianak, Denpasar, Banjarmasin, Makassar, Kupang, Manado dan Ambon.
Gerhana matahari adalah suatu peristiwa di mana bulan melintas di antara bumi dan matahari, sehingga kedudukan matahari, bulan dan bumi, terletak pada satu garis lurus, sehingga menyebabkan cahaya matahari yang jatuh ke bumi terhalang bulan.