APTB Dilarang Beroperasi, Ini Reaksi Warga Jakarta
- VIVA.co.id / Anwar Sadat
VIVA.co.id - Layanan transportasi Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) dilarang beroperasi di Jakarta mulai Sabtu, 5 Maret 2016.
Sejumlah warga tak setuju dengan kebijakan itu. Di antara warga tersebut yaitu Aji (23). Karyawan swasta ini tak sependapat jika bus APTB dilarang beroperasi. "Kecewa aja kalau APTB dilarang beroperasi," katanya saat ditemui, Senin, 7 Marert 2016.
Sebelum ada APTB, kata Aji, untuk bisa sampai ke Harmoni dari rumahnya di Ciputat, dia harus menempuh perjalanan bus ke Lebak Bulus lebih dulu. Namun, setelah ada APTB dia bisa langsung menuju Harmoni. "Lebih cepat dan hemat waktu," ujarnya.
Jika tidak memakai bus APTB, menurut dia, perjalanannya lebih rumit dan makan waktu. "Katanya mau memperbaiki transportasi, tapi kalau (APTB dilarang) begini kan tambah jelek (layanan transportasi)," ujarnya menambahkan.
Gina (22), warga lainnya, punya pendapat senada. Dia, yang biasa naik bus APTB dari rumahnya di Cibinong, sangat menyayangkan bus itu tidak boleh beroperasi di Jakarta. "(Dengan bus APTB tidak beroperasi) jadi buang waktu dan capek," ujat Gina kepada VIVA.co.id, Senin 7 Maret 2016.
Biasanya, kata Gina, saat APTB masih beroperasi di Jakarta, dia turun di Halte Transjakarta Semanggi. Namun, kali ini dia diturunkan di Halte Transjakarta BNN Cawang. Selain membuang waktu dan menguras energi, dia juga mengeluhkan biaya transportasi yang dikeluarkan jadi lebih besar.
"Kalau lanjut sampai Semanggi kan enak, tapi ini karena saya buru-buru jadi turun di BNN saya naik ojek, biaya jadi tambah. Naik APTB saja sudah Rp17 ribu, ditambah naik ojek lagi," ujarnya.
Dia mengaku baru tahu soal pelarangan APTB di Jakarta pada hari ini. "Tadi juga banyak penumpang tidak tahu, kernet busnya juga ngaku tadi kurang sosialisasi, jadi buat orang bingung," ujar Gina.
(mus)