Cerita Putri Gus Dur Soal Orang Kaya yang Frustasi
- Antara/ Syaiful Arif
VIVA.co.id – Yenny Wahid, Direktur The Wahid Institute yang juga putri dari mendiang Presiden RI KH Abdurrahman Wahid, bercerita tentang banyaknya warga yang frustrasi karena merasa tak berarti apa-apa. Padahal, hidup mereka bergelimang harta.
"Seperti di rusun (rumah susun) ini. Saya yakin banyak yang sudah sukses dalam bekerja tapi masih saja frustrasi," ujar Yenny di Rusun Pesakih, Jakarta Barat, Sabtu, 5 Maret 2016.
Yenny memberi sambutan dalam acara 'Satu Hati Bangun Komunitas Harapan Indonesia'. Acara dibuat oleh perusahaan yang kerap membantu Pemerintah Provinsi DKI melaksanakan program pembangunan.
Yenny mengatakan, berdasar resep kesuksesan para konglomerat seperti Bill Gates dan investor Warren Buffet, cara mencapai kepuasan dalam hidup bukanlah dengan hidup bergelimang harta.
Yenny bercerita tentang Bill Gatest, yang mendirikan Bill and Melinda Gates Foundation. Konglomerat pendiri perusahaan teknologi Microsoft itu ternyata merasa hidupnya lebih bermakna setelah mendermakan miliaran dollar hartanya.
"Apa yang mereka katakan? Mereka merasa lebih kaya karena hidupnya menjadi lebih bermakna," ujar Yenny.
Yenny mengapresiasi banyaknya perusahaan swasta yang kerap berkontribusi terhadap Pemerintah Provinsi DKI dalam membangun kota Jakarta. Kontribusi diberikan secara cuma-cuma. Perusahaan swasta antara lain telah membantu pemerintah membangun Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), meningkatkan kualitas transportasi Jakarta, serta berbagai sektor lain.
"Setiap orang memang butuh makna dalam hidup. Tapi makna itu tidak bisa dibeli dengan uang, namun dengan pengabdian untuk membuat kehidupan lebih baik," ujar Yenny.
Turut hadir, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, Walikota Jakarta Barat, Anas Effendi, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI, Veronica Tan, dan Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Adji. (ren)