Menguak Seks Kilat di Parkiran Detos
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan
VIVA.co.id - Kecelakaan maut Honda Jazz yang menyebabkan dua nyawa melayang setelah terjun bebas dari ketinggian sekitar 10 meter dari area parkir pusat perbelanjaan Depok Town Square (Detos), membuat gerah pihak manajemen.
Kali ini, utusan PT. Lippo Malls Indonesia, induk manajemen dari Detos yang ikut angkat bicara.
Ditemui di sela-sela kesibukannya, Humas PT Lippo Malls Indonesia, Nidia Niekmasari mengaku pihaknya sangat menyesalkan peristiwa ini. Ia pun menegaskan telah melakukan investigasi internal dan evaluasi menyeluruh untuk mengetahui secara pasti penyebab peristiwa nahas itu.
"Yang jelas tidak ada yang ingin ada musibah. Kita sangat berduka atas peristiwa ini. Siapapun dia dan apapun latar belakangnya, dia juga berhak mendapat bantuan. Untuk itu kami pun telah mendatangi rumah korban dan memberikan bantuan," katanya saat di temui di kawasan Margonda Depok, Kamis 3 Maret 2016.
Ketika disinggung temuan kondom di pelataran parkir Detos saat kejadian, Nidia mengaku hal itu cukup membuatnya kaget.
"Iya jelas kita kaget, kok bisa ada begituan (Kondom) di parkiran. Kita tahunya dari media. Manajemen yang ada di TKP tidak melihat dan memang semuanya diserahkan ke polisi," terangnya.
Nidia pun menjawab santai ketika ditanya kemungkinan adanya seks bebas yang memanfaatkan lahan parkir Detos saat tengah malam.
"Waduh jangan sampai ya. Yang pasti untuk segi keamanan kami selalu optimal. Teman-teman securiti intens kok melakukan patroli, kita juga kan dilengkapi CCTV. Yang kita tidak bisa dong ya melarang orang berpakaian seksi, karena itu privasi mereka (tenant dan pengunjung), kita enggak boleh suudzon (berprasangka buruk)," papar Nidia.
Langgar Perda?
Peristiwa nahas yang menewaskan Dessy Khanti Astuti (22) seorang pemandu karaoke dan teman prianya, M. Ubaidilah (27) terjadi sekitar pukul 02:30 WIB, Rabu 2 Maret 2016. Saat itu keduanya baru saja keluar usai menikmati malam di tempat karaoke Venus Detos, dengan memesan satu pitcher bir putih.
Hal ini tentu sangat kontras dengan kebijakan Peraturan Daerah (Perda) Kota Depok yang menyebutkan jika tempat hiburan malam hanya boleh beroperasi hingga pukul 00:00 WIB dan tidak membenarkan menjual minuman keras. Menanggapi hal tersebut, pihak Detos pun punya jawaban tersendiri.
"Segala yang berkaitan dengan Perda tentu kami terus lakukan sosialisasi pada seluruh tenant yang ada di Detos. Dan memang semestinya tidak menjual miras. Namun setahu saya tidak pernah ada hal itu di Detos. Dan jam operasional Venus hanya sampai jam 12 malam," jelas Markom Manager Detos, Ferry Nurdin Firdaus.
Seperti diketahui, kejadian ini bermula ketika mobil yang dikemudikan Dessy hendak turun dari Parkiran P6 ke P5 dengan kondisi jalanan menurun dari timur ke barat.
Kemudian seharusnya belok ke kanan, namun pengemudi diduga kehilangan kendali, hingga kendaraannya menabrak tembok pembatas parkiran sebelum akhirnya terjun ke bawah dengan ketinggian 9,80 meter.
Akibat peristiwa ini Ubai dan Dessy yang belakangan diketahui berprofesi sebagai pemandu karaoke itu ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di lokasi kejadian.
Atas kasus ini, polisi telah memeriksa sejumlah saksi termasuk CCTV dan sudah mengamankan mobil Honda Jazz warna merah dengan nomor polisi B-1485-EMH, dalam keadaan ringsek total.
Sementara itu, jasad Dessy kini telah dimakamkan di TPU tak jauh dari rumah duka di kawasan Ratujaya, Pancoran Mas, Depok. Sedangkan sang pria disemayamkan di tempat tinggalnya, di Pandeglang, Banten.