Ahok Ungkap Dana Rp1 Triliun di Balik Kulit Kabel Got Istana
- Foe Peace
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan kecurigaan baru terkait penemuan 17 truk lapisan kabel di saluran air bawah tanah di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Lapisan kabel digunakan untuk menyumbat saluran air. Hal itu akan menyebabkan kawasan ring satu Istana terendam.
Ahok, sapaan akrab Basuki memprediksi, atas kondisi ini, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tertentu akan mencoba mengajukan dana di APBD Perubahan 2015 atau APBD 2016, untuk melakukan perawatan dan pembersihan saluran-saluran air di Jakarta dan memastikan tak ada lagi benda yang menyumbat saluran.
"Dulu kan (Pemerintah Provinsi DKI) ada pernah ngeluarin Rp1 triliun lebih untuk kerja bersih-bersih," ujar Ahok di Balai Kota DKI, Kamis, 3 Maret 2016.
Ahok mengatakan, atas kecurigaan barunya ini, ia akan meminta Inspektorat untuk melakukan pengecekan terkait penggunaan anggaran Rp1 triliun lebih untuk kegiatan perawatan saluran air.
Bila anggaran terbukti tidak digunakan semestinya, maka sabotase saluran air bawah tanah di lingkungan istana patut dicurigai sebagai upaya untuk memungkinkan dilakukannya tindakan korupsi di tubuh pemerintah.
DKI akan menganggarkan dana perawatan saluran air, alih-alih digunakan untuk memastikan saluran tidak tersumbat, dana kemudian diselewengkan untuk menguntungkan pihak tertentu.
"Kalau terindikasi seperti itu (pada penganggaran sebelumnya), itu kan korupsi berarti. Kita akan laporkan pejabat yang tanggung jawab untuk kita pidanakan," ujar Ahok.