Banyak Pelecehan Seks, Ahok Ubah Arah Kursi TransJakarta

Ilustrasi Bus TransJakarta
Sumber :

VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, akan membuat kursi penumpang di seluruh bus layanan transportasi TransJakarta menghadap ke depan.

Calon Penantang Ahok Ingin Bangun Kasino di Pulau Seribu

Rancangan kursi bus berhadap-hadapan yang saat ini diterapkan tidak sesuai dengan standar internasional sistem Bus Rapid Transit.

"Di Australia, beberapa kali saya naik bus di sana, busnya itu lebih banyak yang kursinya menghadap ke depan," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di kantor PT Transportasi Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Kamis, 3 Maret 2016.

Respons Kadin soal Usulan Tax Amnesty Jilid III pada 2025

Ahok mengantar Duta Besar Australia untuk Republik Indonesia, Paul Grigson, yang tengah berkunjung ke kantor Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI itu. Ahok mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI meminta bantuan Australian Agency for International Development (AusAID) untuk mewujudkan hal itu.

Lembaga yang menangani pemberian bantuan dari Pemerintah Australia untuk pembangunan di beberapa negara itu tengah membantu Pemerintah Provinsi DKI meningkatkan kualitas layanan TransJakarta melalui program The Indonesia Infrastructure Initiative (IndII).

Next-Gen Ford Everest Titanium: Si Mobil Gagah yang Aman untuk Keluarga

Pemasangan kursi dengan posisi menghadap ke depan akan membuat kelas menengah di Jakarta lebih memilih menggunakan sarana transportasi umum. Hal itu merupakan target Pemerintah Provinsi DKI. PT Transportasi Jakarta untuk selanjutnya direncanakan mengoperasikan armada bus pengumpan TransJakarta (feeder) ke perumahan-perumahan.

"Selama ini kelas menengah, yang tinggal di perumahan-perumahan mewah, mau enggak kalau dia naik bus yang duduknya hadap-hadapan? Enggak," ujar Ahok.

Pemasangan kursi yang menghadap ke depan juga akan membuat pelecehan seksual yang beberapa kali terjadi di atas bus TransJakarta menjadi terhindarkan.

Cara untuk membuat pelecehan seksual tidak terjadi bukan dengan menyediakan bus khusus untuk wanita. "Perempuan juga, kalau dia lagi mau cepat, dia akan naik bus yang campur," ujar Ahok.

Dengan membuat posisi kursi menghadap ke depan, kemungkinan kaum lelaki untuk melakukan pelecehan akan terhindarkan. Kaum lelaki berada di bagian belakang bus. Mereka tidak akan secara langsung melihat para perempuan yang duduk membelakangi mereka di bagian depan bus.

"Lebih baik kita buat susunan di dalam busnya tidak memungkinkan terjadinya pelecehan daripada memisahkan bus untuk perempuan dan laki-laki," ujar Ahok.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya