Dua Bocah Terseret Arus Sungai di Bekasi dalam Sehari
- Erik Hamzah/ Bekasi
VIVA.co.id – Dua Bocah di lokasi berbeda hilang terbawa arus deras kali yang berada di dekat rumahnya masing-masing. Pada waktu itu, mereka sedang asik bermain di pinggiran kali yang debit airnya meningkat akibat curah hujan yang tinggi.
Korban yang pertama adalah Sultan Agitari (5). Ia terbawa arus Kali Ulu, Cikarang Utara, yang berada tepat di belakang rumahnya pada Rabu 2 Maret 2016, sekitar pukul 12.30, siang kemarin.
Kasi Humas Polsek Bekasi Utara, Aiptu Sutiman, bahwa mengatakan korban atasnama Sultan Agitari tenggelam ketika bermain seorang diri di pinggir kali. Sementara, orangtuanya sedang berada di dalam rumah.
"Saat itu korban diketahui tenggelam karena ada tetangganya melihat, saksi pun saat itu sempat mau menolong namun terlambat karena tubuh korban sudah terbawa arus yang sedang deras dan debit airnya tinggi," kata Sutiman, Kamis, 3 Maret 2016.
Sementara itu, saat tim SAR mencari Sultan, di lokasi berbeda terjadi peristiwa serupa. Seorang bocah bernama Muhammad Hilmi (8) tenggelam dan hilang saat sedang bermain di pinggir Kali Tenjolaut, Tambelang, sekitar pukul 15.30 WIB.
Menurut Kasubag Humas Polresta Bekasi, Iptu Makmur Hilmi tercebur ke kali lantaran kayu yang dia pijak patah. Korban pun langsung tercebur ke kali tersebut.
"Kala itu korban bocah kelas II SDN 01 Sukamantri, Kecamatan Tambelang sedang main dengan empat temannya. Saat tercebur, teman-temannya teriak minta tolong warga tapi saat warga mau menolong tubuh korban sudah tak terlihat," ujar Makmur.
Akhirnya hingga saat ini, kedua korban tenggelam di dua lokasi itu masih belum ditemukan dan pagi ini kembali tim SAR gabungan Polri, TNI dan relawan bencana masih terus berusaha melakukan proses pencarian kedua bocah malang tersebut.
"Dari kemarin anggota tim SAR melakukan pencarian, dan sempat dihentikan malam hari hingga pagi ini kembali dilanjutkan dengan harapan keduanya segera ditemukan," ujar Makmur.
Terkait kasus tenggelamnya dua bocah itu, Makmur mengimbau kepada semua orangtua agar bisa lebih memperhatikan anak-anaknya, terutama bagi warga yang tinggal di sekitar bantaran kali sekaligus mengantisipasi bencana banjir yang belakangan kerap terjadi.
"Kondisi cuaca sulit ditebak dan cenderung sangat membahayakan anak-anak mereka yang masih kecil. Terutama yang tinggal di pinggir aliran kali, tolong anak-anaknya dijaga, dan tetap waspada pada bencana banjir saat ini," tuturnya.