Ahok Selidiki Sabotase Saluran Air Berkat Wartawan
- Fajar Ginanjar - VIVA.co.id
VIVA.co.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, kejadian sabotase saluran air di bawah trotoar Jalan Medan Merdeka Selatan, tepatnya di depan Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bisa diketahui berkat pertanyaan wartawan.
Pada Selasa, 9 Februari 2016, wartawan sempat bertanya kepada Ahok, sapaan Basuki, tentang kawasan di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, yang terendam air.
"Saya dapat ide (untuk menyelidiki kemungkinan adanya sabotase) dari wartawan yang nanya," ujar Ahok, di Balai Kota DKI, Rabu, 2 Februari 2016.
Ahok mengatakan, bila merujuk kepada tindakan pencegahan yang telah dilakukan pemerintah, kawasan Ring I Istana tak seharusnya kembali terendam pada musim penghujan tahun ini. Sebab, pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk mencegah peristiwa terendamnya berbagai titik strategis di Kotamadya Jakarta Pusat.
Stasiun Pompa Pasar Ikan di Pademangan telah dipastikan berfungsi menyedot aliran genangan dan membuangnya ke Waduk Pluit. Pada saat hujan terjadi, ketinggian air di Waduk Pluit juga tidak mencapai titik kritis.
"Makanya saya pikir (di Ring I Istana) mana mungkin ada genangan? Orang di mana-mana beres," ujar Ahok.
Berangkat dari kecurigaan itu, Ahok memerintahkan Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat menyelidiki asal muasal genangan. Pekan lalu, sejumlah petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) menemukan lapisan kabel yang menyumbat saluran air bawah tanah di depan Gedung Kementerian ESDM.
Hingga Selasa, 1 Maret 2016, jumlah tumpukan kabel yang terkumpul telah mencapai 12 truk.
"Kalau aku ngomong ada sabotase, aku di-bully. Tapi benar. Saya curiga ada apa-apa, eh benar (ditemukan sumbatan di saluran air)," ujar Ahok. (one)