Ini Ritual Penjaga Indekos untuk Ungkap Pembunuh Akseyna
VIVA.co.id – Misteri kasus pembunuhan yang menewaskan Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Universitas Indonesia (UI) tak hanya membuat pusing polisi dan keluarga. Namun, juga membuat stres pengelola indekosan, tempat semasa korban hidup.
Hal ini diungkapkan Maryamah, istri Edi, penjaga indekos tempat Ace, sapaan akrab Akseyna yang sempat menginap di kamar indekos itu. Sebab, sejak kasus ini mencuat Maret 2015, pasangan suami istri ini tak pernah berhenti dipanggil polisi. Tak jarang, pemeriksaan dilakukan pada malam hari.
"Iya stres, capek banget ya Allah. Bolak-balik diperiksa. Pertanyaannya itu-itu aja. Ya, kami enggak ngelakuin apa-apa. Yang kami tahu, anaknya emang baik, jarang ngomong," kata Maryamah saat ditemui VIVA.co.id, di kawasan Kukusan, Beji Depok, Jawa Barat, Selasa 1 Maret 2016.
Meski demikian, Maryamah mengaku, ia dan sang suami hanya bisa bersabar dan berdoa. Ia pun sangat berharap kasus ini bisa segera terungkap.
"Ini cobaan dari Allah, kami cuma bisa sabar. Tiap malam saya salat tahajud dan puasa Senin Kamis biar kasus ini cepat terungkap. Kami capek, mas," kata dia dengan nada lemas.
(Kondisi indekos Akseyna Ahad Dori)
Seperti diketahui, Ace ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Danau Kenanga, dekat Balairung UI pada Kamis pagi, 26 Maret 2015. Saat ditemukan, kondisi mahasiswa MIPA Biologi asal Yogya ini sudah dalam kondisi membengkak. Jasadnya terlihat mengambang dengan pakaian lengkap, sepatu dan tas.
Kasus ini menjadi sorotan karena polisi menemukan sejumlah batu yang digemblok korban. Sejumlah saksi telah diperiksa penyidik termasuk surat terakhir korban yang ditemukan di kamar indekos.
Surat itu diduga ditulis oleh dua orang karakter. Hingga berita ini diturunkan, kasusnya masih dalam penyelidikan Polda Metro Jaya.
Baca juga: