Tayangan Televisi Kebanci-bancian Akan Ditiru Anak
- VIVA.co.id / Foe Peace
VIVA.co.id – Puluhan massa dari Gerakan Indonesia Beradab (GIB) Selasa 1 Maret 2016, menyambangi Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di Jalan Gajah Mada, Gambir, Jakarta Pusat.
Kedatangan mereka guna menyampaikan dukungan terhadap tindakan KPI yang mengeluarkan larangan untuk tidak menampilkan pria yang bergaya, berdandan, atau bertingkah laku seperti perempuan.
"100 persen kami dukung, tidak disiarkannya tayangan yang berbau kebanci-bancian," kata Koordinator GIB, Ihsan Gumilar di Kantor KPI.
Menurutnya, laki-laki harus menampilkan perilakunya sebagaimana lai-laki, dan begitu pun perempuan. Karena, tayangan yang menampilkan pria yang bergaya, berdandan, atau bertingkah laku seperti perempuan bisa merusak perkembangan anak.
"Anak itu akan ikuti apa yg di media. Dari survei psikologis, anak yang disajikan kekerasan akan mengikuti hal itu. Hal itu terbukti, saat kemudian anak itu ditempatkan di ruangan sepi dengan sebuah boneka, anak tersebut lalu melakukan kekerasan seperti apa yang dia tonton," katanya mencontohkan.
Maka dari itu, ia bersama dengan 173 organisasi yang tergabung dalam GIB mendatangi KPI untuk memberikan dukungannya atas apa yang dilakukan KPI, lantaran hal tersebut bisa merusak pola pikir anak Indonesia.
"Kami menyatakan apresiasi yang setinggi-tingginya dan dukungan yang seluas-luasnya atas keluarnya surat KPI, tentang larangan berbagai hal yang dapat menguatkan perilaku seksual menyimpang,” ucap dia.
Sementara itu, mengingat efektivitas dari larangan KPI akan sangat bergantung pada tersedianya perangkat hukum yang memiliki kekuatan memaksa, maka GBI mendukung upaya legislasi untuk menerbitkan kewenangan yang lebih besar bagi KPI dalam eksekusi larangan tersebut.
Dari pantauan, dukungan GIB itu disambut dan diterima baik oleh pihak KPI. Dukungan GIB terhadap larangan KPI itu, diterima langsung oleh Wakil ketua KPI, Idy Muzayad.
Baca juga:
(asp)