Begini Tipu Daya Dokter Abal-abal Aborsi di Menteng
- Ikhwan Yanuar - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Kepala Subdit Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Adi Vivid mengungkapkan fakta mengenai klinik aborsi ilegal yang membuka praktik di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.
Adi menjelaskan, saat penyelidikan kasus ini, polwan menyamar sebagai orang yang akan melakukan aborsi. Namun, saat melakukan penyamaran, polwan yang diperiksa dikatakan oleh dokter sedang hamil, padahal tidak hamil sama sekali.
"Kita melakukan penyamaran, polwan kita tidak hamil dibilang hamil. Alat USG-nya ada, tetapi tidak seperti biasanya alat USG ini, tidak dilihatkan ke pasien. Cuma bilang, 'oh iya nih bu hamil'. Kenapa kita tahu (dokter bohong), karena polwan kami tidak hamil, 100 persen tidak hamil," ujar Adi kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jumat 26 Februari 2016.
Dia pun menduga, banyak pasien yang menjadi korban yang tidak hamil, tetapi disebut hamil.
"Nah, kami meduga banyak korban seperti itu, tidak hamil tapi dibilang hamil, karena dengan mereka melakukan pemeriksaan dan dibersihkan alat kelamin perempuan itu sudah dapat Rp300 ribu," ujarnya.
Adi pun menyebut, dalam prakteknya, klinik aborsi ilegal ini menggunakan sistem kuret.
"Mereka sistemnya kuret, bukan diblender seperti yang diberitakan sebelumnya, cuma dikasih obat nanti kemaluan membesar dan dimasukan alat seperti dongkrak dan dimasukan alat kuretasi dan setelah itu keluar," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Polda Metro Jaya membongkar dua klinik praktek aborsi ilegal di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat 19 Februari 2016. Dari pengungkapan tersebut, polisi menangkap 10 orang tersangka dan menahannya di Polda Metro Jaya.
Dari 10 tersangka tersebut, polisi menangkap satu orang dokter umum, satu orang dokter gadungan, asisten di klinik, dan calo. (asp)