Lulung Sebut Ahok Tersangka Baru Kasus UPS
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPRD DKI, Abraham 'Lulung' Lunggana mengatakan, tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan perangkat Uninterruptible Power Supply (UPS) adalah Ahok.
Lulung mengatakan, saat ini ia telah mengantongi bukti-bukti kuat yang mengarah kepada kesimpulan, jika eksekutif merupakan pihak yang paling bertanggungjawab terhadap masuknya anggaran pengadaan UPS ke APBD-P DKI tahun 2014.
"Kan Ahok bilang kemungkinan akan ada tersangka baru. Iya, tersangka barunya Ahok," ujar Lulung saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Kamis, 25 Februari 2016.
Lulung mengatakan, ia akan membawa bukti yang dimaksud saat ia juga memenuhi panggilan Bareskrim untuk memberi kesaksian pelengkap pada pukul 13.00 WIB.
Saat ini, Ahok masih menjalani pemeriksaan yang telah berlangsung sejak pukul 08.00 WIB.
Tindakan korupsi dalam pengadaan perangkat UPS diperkirakan merugikan keuangan daerah sebesar Rp186,4 miliar. Kasus terjadi pada tahun 2014. Sebanyak 49 perangkat UPS dengan harga satuan Rp5,8 miliar diadakan Dinas Pendidikan DKI untuk disimpan di 49 SMA/SMK di Kotamadya Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat kini tengah mengadili Alex Usman, mantan Kasie Sarpras Sudin Dikmen Jakbar yang menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan telah ditetapkan menjadi tersangka. Tindakan pengadaan 25 perangkat UPS di Kotamadya Jakarta Barat yang menjadi tanggung jawab Alex, diperkirakan merugikan keuangan daerah sebesar Rp81,433 miliar.
Selain Alex, Bareskrim Mabes Polri yang menyelidiki kasus telah menetapkan tiga tersangka lain, yaitu mantan Kasudin Dikmen Jakpus Zainal Soelaeman, serta mantan anggota Komisi E DPRD DKI periode 2009 - 2014 M Firmansyah dan Fahmi Zulfikar Hasibuan.
Komisi E adalah komisi DPRD DKI yang membidangi Kesejahteraan Rakyat. Komisi yang pada tahun 2014 koordinatornya adalah Wakil Ketua DPRD DKI dari fraksi PPP Abraham 'Lulung' Lunggana, adalah komisi yang menyetujui dianggarkannya pengadaan UPS dalam APBD-P DKI tahun 2014.
Baca juga: