Ahok Klaim Tak Ada 'Kalijodo' Lain di Jakarta
- Foe Peace - VIVA.co.id
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memastikan, prostitusi terselubung Kalijodo di Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, akan menjadi lokalisasi terakhir yang ada di Jakarta.
Dahulu, satu-satunya lokalisasi yang ada, bahkan hingga diakui pemerintah adalah lokalisasi Kramat Tunggak di Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Lokalisasi itu kemudian ditutup di masa pemerintahan mantan Gubernur Sutiyoso.
Sebagian Wanita Tuna Susila (WTS) dan muncikari, berpindah ke kawasan Kalijodo yang merupakan lokalisasi prostitusi yang tidak diakui.
Kini, keberadaan praktik prostitusi terselubung di Kalijodo juga tinggal menghitung hari. Pemerintah Provinsi DKI tengah menunggu warga melakukan pembongkaran sendiri atas bangunan hunian liar di sana sebelum benar-benar melakukan penertiban.
"Jadi, mohon maaf. Ini kebetulan saja. Karena, kita mau nertibin lahan hijau di Kalijodo, ya selesailah (keberadaan lokalisasi prostitusi di Jakarta)," ujar Ahok, sapaan akrab Basuki, di Balai Kota DKI, Selasa 23 Februari 2016.
Ahok mengatakan, sesuai Peraturan Daerah DKI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Detail Tata Ruang (RDTR), kawasan Kalijodo seluas 1,6 hektare yang diapit Kali Angke dan Kali Kerendang adalah jalur hijau. Pemerintah akan mengembalikan fungsinya menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH), bukan menjadi kawasan hunian yang dimanfaatkan menjadi lokasi bisnis prostitusi.
"Jadi, kita akan bikin taman. Setelah selesai, tamannya juga tetap saya beri nama Taman Kalijodo," ujar Ahok. (asp)