Sidak ke Kalijodo, Kombes Krishna Bantah Cari Daeng Azis
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
"Nggak ada rencana cari dia (Daeng Azis). Tadi malam saya patroli kesana terkait dengan kebijakan Kapolda ada operasi pekat (penyakit masyarakat)," kata Krishna di Mapolda Metro Jaya, Jumat, 19 Februari 2016.
Dia mengaku, kedatangannya ke kawasan yang terkenal dengan prostitusi dan perjudian itu hanya sekedar patroli sekaligus pemetaan wilayah. Terlebih, dalam waktu kurang dari dua pekan daerah tersebut akan segera ditertibkan.
"Kami sedang membuat laporan informasi warga masyarakat yang harus diamankan seperti apa, operasi pekat apa yang harus dilakukan. Nggak ada spesial cari dia (Daeng Azis)," ujarnya menambahkan.
Menurutnya, tak ada gunanya juga dia mencari keberadaan Azis saat ini. Dia mengaku sudah pernah bertemu dengan Azis sekitar 1,5 bulan lalu.
"Saya sudah pernah cari dia (Daeng Azis), nggak masalah dia kan sudah pernah untuk kasus penodongan dan senpi, sudah pernah ditahan. Jadi dia (sekarang) warga. Nah kalau dia ada pelanggaran lain urusannya lain. Yang itu sudah 0-0, sudah divonis sudah dihukum."
Sebelumnya, kuasa hukum warga Kalijodo, Razman Arif Nasution menilai, sidak (inspeksi mendadak) yang dilakukan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Krishna Murti di Kalijodo kemarin malam sebagai bentuk intimidasi terhadap warga.
Krishna mendatangi Kalijodo, Kamis 18 Februari malam untuk melakukan sidak senjata tajam dan minuman keras. Selain itu, mantan Kapolsek Penjaringan itu juga dikabarkan mencari keberadaan Daeng Azis, yang mengaku sebagai tokoh masyarakat Kalijodo.
"Jangan Anda sering tampil Anda bisa suka-suka, saya tantang dia, bilang sama Krishna Murti, untuk apa dicari-cari (Daeng Aziz), untuk apa? Kalau ada narkoba tangkap saja, kalau ada sesuatu yang melanggar, tangkap saja," ujar Razman saat menemai warga Kalijodo menolak penertiban di Balai Kota.
(mus)