Daeng Azis Tebar Ancaman, Penghuni Kalijodo Ketakutan
- VIVA.co.id / Danar Dono
VIVA.co.id – Tindakan ancaman dan intimidasi yang disebarkan tokoh masyarakat atau penguasa kawasan lokalisasi Kalijodo Abdul Azia alias Daeng Azis, membuat warga di lokasi permukiman liar yang akan segera ditertibkan itu membatalkan pernyataan kesediaannya untuk direlokasi ke salah satu rumah susun sederhana sewa (rusunawa) pemerintah.
Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi mengatakan jumlah warga yang mendaftar kemarin malam, Rabu, 17 Februari 2016, adalah 24 Kepala Keluarga (KK). Hingga siang ini, Kamis, 18 Februari 2016, 14 KK malah menarik kembali kesediaannya.
"Jadi tinggal 10 (KK yang bersedia direlokasi). Saya sempat tanya, 'Kenapa?', kemudian dia bilang, 'takut Pak, sama Daeng Azis'," ujar Rustam di Balai Kota DKI.
Rustam mengatakan, intimidasi juga diberikan kepada aparat wilayah berupa Ketua RT dan Ketua RW. Hal tersebut menyebabkan sosialisasi resmi mengenai rencana penertiban menjadi terhambat.
"Ketua RT saja tak berani (menyampaikan informasi). Daeng Azis dan kroni-kroninya memang masih mengintimidasi," ujar Rustam.
Meski demikian, Rustam mengatakan, kehadiran aparat kepolisian dan TNI mulai hari ini akan mengurangi pengaruh preman penguasa itu di Kalijodo.
Dilayangkannya SP 1 dan diterjunkannya ratusan aparat penegak hukum menunjukkan pemerintah serius menertibkan lahan hijau seluas 1,6 hektar yang disalahgunakan menjadi permukiman dan lokasi bisnis prostitusi.
"Kalau kemarin, hanya imbauan dari wali kota. Jadi mungkin dianggap cuma bohong-bohongan. Kalau sekarang, Gubernur sudah berkata kencang, sudah diberi SP 1, warga pasti jadi berpikir (untuk lebih patuh kepada pemerintah)," ujar Rustam. (ase)