Ahok: di Hotel Mewah Juga Bisa Pesan PSK
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA.co.id – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, penertiban kawasan lokalisasi Kalijodo di wilayah Kelurahan Pejagalan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, tidak dilakukan untuk memberantas praktik prostitusi di Jakarta.
Berkaca dari pengalaman Pemerintah Kota Surabaya menghilangkan lokalisasi Dolly, praktik prostitusi justru menyebar ke banyak tempat usai lokalisasi tak ada lagi.
"Kamu kira (prostitusi) di Dolly semua sudah habis?" ujar Ahok, sapaan akrab Basuki di Balai Kota DKI, Senin, 15 Februari 2016.
Ahok menjelaskan, penertiban Kalijodo dilakukan untuk menambah Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Jakarta. Kawasan lokalisasi, terletak di dua aliran sungai yang seharusnya bebas dari permukiman.
Menurut Ahok, prostitusi tidak akan pernah bisa diberantas sekali pun lokalisasi sudah tidak ada di Jakarta. Tanpa lokalisasi, praktik itu tak bisa dipungkiri ada di banyak tempat di Jakarta seperti tempat karaoke, tempat pijat, hingga hotel.
"Kamu kira di kawasan Jayakarta, Ancol, Kota, enggak ada prostitusi? Kamu kira di hotel mewah enggak ada (praktik prostitusi). Banyak kok kasus hotel-hotel yang bisa pesan (PSK)," ujarnya menegaskan.
Ahok kembali mengulang pernyataannya terkait prostitusi yang sempat ramai diberitakan pada bulan April tahun lalu. Prostitusi layaknya kotoran, ada di mana-mana selama manusia masih ada. Ahok mengatakan, cara terbaik menangani praktik prostitusi adalah dengan mendirikan lokalisasi.
"Bagi saya, ya udah, ada prostitusi juga yang penting enggak sampai nyebarin penyakit. Saya enggak mempersoalkan ada prostitusi. Enggak ada orang yang bisa menghabisi prostitusi."
Baca juga:
(mus)