Sopir dan Kernet Bus 640 Karang Perampokan Pegawai Telkom
- Foe Peace
VIVA.co.id – Kasus dugaan perampokan yang dialami pegawai PT Telkom Bagus Budiwibowo di dalam bus 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang, ternyata dikarang sopir dan kernet bus.
Sopir bus 640, Muhamad Sasih memberikan pengakuan di hadapan wartawan, saat konferensi pers bersama Diskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Krishna Mukti. Ia menceritakan, bus yang ia kendarai saat kejadian sebenarnya sedang berjalan pelan.
"Saya lihat Bagus sudah jatuh di trotoar. Saat itu, enggak ada kejadian perampokan. Setelah jatuh, saya bawa ke rumah sakit Budi Mulya, dibawa lagi ke Cipto. Yang bawa ke Budi Mulya saya, yang bawa ke Cipto kernet saya. Pakai bus bawanya," kata Sasih di Polda Metro Jaya, Jakarta, Minggu 14 Februari 2016.
Ia menuturkan, saat membawa korban ke rumah sakit, dia dikawal dengan polisi lalu lintas. Saat itu, ia bersepakat dengan kernetnya, agar saat ditanya polisi mereka menjawab penyebab jatuhnya Bagus, bukan karena kecelakaan.
"Ngarang pak. Ntar kalau ditanya polisi, bilang saja perampokan. Ketakutan, pak. Takut dimassa (dihakimi massa)," kata Sasih.
Ia mengakui, sebelum Bagus jatuh, memang sebelumnya benar ada enam orang di dalam bus. Dua orang mereka berdua dan empat orang lainnya penumpang biasa. Sebelum Bagus jatuh, ia juga memastikan tak terjadi kegaduhan antara Bagus dengan empat penumpang lainnya itu.
Selanjutnya, kernet Bus 640, Muhammad Hendar juga menceritakan peristiwa terjadi pada pukul enam sore. Bagus turun di Serong dan terjatuh di pintu belakang, sedangkan ia berdiri di pintu depan. Ia pun meyakini, tak ada yang mendorong Bagus hingga terjatuh.
"Saya ngarang pak. Kami berdua (yang mengarang cerita), karena takut. Setelah selesai bawa ke rumah sakit, ngarang. Saya ikut-ikutan (mengarang cerita). Saya di sms (sopir)," kata Hendar.
Hendar melanjutkan, kondisi saat itu hujan, dan setelah jatuh Bagus juga ia ketahui masih siuman.
"Dia enggak ngomong. Masih belum sadar. Laptop masih ada. Dia jatuh sendiri," kata Hendar.
Ia pun mengakui, cerita perampokan tersebut adalah salahnya. Saat polisi mengatakan, bagaimana kalau polisi salah tangkap orang akibat cerita karangan mereka. Hendar hanya menunduk sambil meminta maaf.
"Maaf," kata Hendar.
Sebelumnya, seorang Manager Wireless Product Divisi Service and Solution Telkom, Bagus Budiwibowo (41) harus meninggal, diduga akibat perampokan yang dialaminya di bus 640 jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang.
Saat itu, Kamis 11 Februari 2016 pukul 17.30 WIB, Bagus diduga dirampok empat orang perampok. Akibatnya, Bagus jatuh dari bus tersebut dan kepalanya membentur aspal.
Bagus sempat dibawa ke rumah sakit tapi akhirnya tewas, setelah dua hari dirawat. Ia sempat mendapatkan operasi jahitan di kepala belakang. Tetapi, pendarahan di kepalanya sudah mencapai 60 persen. (asp)